Penggantian knalpot racing di motor-motor injeksi, kebanyakan kudu menggunakan peranti tambahan, seperti piggyback ataupun ECU aftermarket. Biar apa? Guna menghindari gejala knalpot nembak akibat minim bahan bakar.
Tapi, apa semua motor injeksi yang ganti knalpot racing harus menggunakan peranti tambahan itu? “Kalau gejala nembak-nembak itu biasanya karena campuran bensin dan udara tidak ideal. Lebih banyak udara alias miskin bensin. Gejala itu bisa muncul ketika pakai knalpot racing,” buka Misto, owner produsen knalpot Mitsuto.
“Nembak-nembak muncul biasanya dari ukuran diameter dan pipa knalpot yang tidak sesuai mapping pada ECU standar. Meskipun diameter dibuat sama dengan keluaran pabrikan, belum tentu asupan bahan bakarnya bisa pas. Itu harus diukur lebih dulu dari ukuran piston yang menentukan cc mesin dan durasi kem,” tambahnya. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR