Setelah dua hari perjalanan yang menempuh jarak sekitar 650 km, rombongan Honda Asian Journey tiba di Kuala Lumpur, Malaysia (28/10). Hari pertama, perjalanan dari Thailand yang dilakukan sekitar 60 peserta memulai rute Sadao, Thailand hingga ke Penang, Malaysia. Dalam perjalanan ini, setidaknya peserta kudu memasuki dua imigrasi berbeda. Ya, Malaysia dan Thailand.
Setelah melewati imigrasi Malaysia, seakan kejutan untuk para peserta Honda Asian Journey pun dimulai. Dengan kondisi jalan highway yang bagus dan aspal mulus, tak sedikit para peserta yang bisa merasakan sensasi berkendara di kecepatan tinggi hingga sentuh 170 km/jam.
Terlebih, rombongan turing Honda Asian Journey yang mengusung beragam line up moge terbaik Honda ini juga memakai pengawalan. Jadi, kondisi jalan dipastikan aman ketika menikmati sensasi riding dengan kecepatan tinggi dan bisa konstan di kecepatan 130-140 km/jam.
"Ini menjadi pengalaman menarik, karena kita bisa speedy hingga 175 km/jam. Tentunya tetap dalam kondisi yang aman untuk melakukannya," ujar Antonius Alexander Krustiantoro, salah satu konsumen big bike Honda Indonesia yang turut menikmati riding dengan Honda NC700.
Menariknya, para peserta pun tak hanya terpaku dengan satu motor saja selama perjalanan. Mereka bisa bertukar motor untuk merasakan tiap moge Honda yang tersaji di Honda Asian Journey kali ini. Salah satu moge favorit pilihan peserta ada Honda CRF1000L atau beken disebut Africa Twin.
"Africa Twin punya performa bagus. Tidak hanya dari karakter mesin, tetapi dari sisi handling juga. Untuk perjalanan turing sepertinya, sangat nyaman," sebut Pinyo Janpetch, salah satu peserta asal Thailand yang menunggangi pacuan 2 silinder 1.000 cc itu.
Memang, setelah Em-Plus jajal, performa Africa Twin menunjang untuk dijadikan pacuan turing. Posisi duduk yang nyaman dan tangan di setang, membuat turing semakin berkesan. Tak terasa, Em-Plus sempat 'berlari' hingga lebih dari 200 km/jam bersama pacuan jangkung ini. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR