Dengan populasi motor mencapai puluhan juta, pasti sobat enggak kepikiran, kan kemana oli bekas yang tiap bulan kita ganti?
MOTOR Plus coba melacak bagaimana nasibnya oli bekas yang ditampung bengkel-bengkel.
Terbongkar nih rahasia dikemanakan oli bekas.
Menurut kebanyakan orang oli bekas adalah limbah.
(BACA JUGA: Kreasi Wadah Oli Bekas, Enggak Bikin Pusing Lagi!)
Artinya oli bekas yang ditampung sudah dianggap enggak perlu dipakai lagi.
Tetapi itu enggak sepenuhnya benar sob oli bekas itu limbah.
Emplus coba tanya dibuang kemana oli bekas ini ke penampung.
Roy yang bekerja mengumpulkan oli bekas setiap hari ke bengkel-bengkel.
Faktanya nasib oli bekas enggak seperti sampah yang dibuang begitu saja.
"Oli bekas ini untuk pembakaran aspal dan oli ini akan dikirim ke Bangka Belitung," ucapnya dengan logat batak.
Oli bekas yang dihargai Rp 1.300 per liter ini sekarang harganya murah.
"Dulu bisa lebih dari ini karena ada juga pabrik pembuatan oli swasta yang mau ambil, sekarang udah enggak ambil lagi," ucap Roy.
Tapi, Roy tegas bilang oli bekas yang ditampungnya bukan untuk dijadikan oli oplosan.
Sekitar 2005 sempat terungkap oli bekas ditampung untuk dijadikan oli oplosan di kawasan Sunter, Jakarta Utara.
Oli oplosan bisa dijadikan oli palsu.
Oli palsu dijual ke pasara umum.
"Wah bisa ditangkap gue kalau buat oplosan oli," ucapnya ke Emplus. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR