Arief Rahman, jadi orang ke-3 sekaligus korban modifikasi bergaya ‘motor lumpur’, ala bengkel Tauco Custom Motorcycle (TCM) di bilangan Depok, Jawa Barat. Rupanya lama tak terdengar kabarnya, Topo Goedel Atmodjo, punggawa TCM, kini mainan lumpur ya. “Iya, lumpur kota, hehehe..,” canda Topo.
Builder yang idenya suka nyeleneh kayak tampilannya ini, coba mengangkat konsep dirt bike pada Yamaha Scorpio 2008 milik Arief. "Ide ini tercipta spontan saja,” papar pria asli Sragen, Jawa Tengah ini.
Bila melihat tampilan motor secara keseluruhan, desainnya sekilas mirip Yamaha TW. Namun Topo meramunya agak beda. “Yang pasti semua bodi dan tangki, hasil custom dari plat galvanis, yang tebalnya beragam. Ini jadi keahlian kami. Gayanya simpel, namun ada kesan nakalnya,” yakinnya. Bodi beres, permukaannya langsung dikelir biru laut. “Ini bikin tanpilan motor jadi makin gagah. Meski sang pemilik motor harus pinter mengendalikannya, lantaran pakai setang lebar. Soalnya, motor ini dipakai untuk menembus macetnya Ibu Kota Jakarta,” tutup builder yang bermarkas di Jl. Sama Berkah No. 121, Tanah Baru Beji, Depok ini.
Untuk merealisasikan konsep dirt bike, Topo mengaku tidak susah. “Cukup rombak kaki jadi gambot di belakang. Trus, sedikit gaya trail di roda depannya, beres deh,” yakinnya. Kaki gambot di belakang itu, setelah dijejali pelek ukuran 4,5x14”, yang berbalut ban dual purpose keluaran Shinko ukuran 180/80-14.Sedangkan untuk membuat aura trail di depan, ia jejali sok asepdon milik Yamaha YZ 85, dikombinasi pelek jari-jari TK ukuran 2.50x19”. Bannya pakai keluaran Swallow ukuran 110/90-19.
Agar bisa dijejali roda gambot, swing arm standar jelas kudu dipermak. “Saya rombak jadi lebih panjang 5 cm dan dibengkeng lebar sebanyak 5 cm. Ubahan arm model potong sambung, lalu dibikin cover arm dari Plat galvanis 0,7 mm. Bentukan akhirnya dibuat mirip swing arm KTM,” jelasnya.
KOMENTAR