Nama Achmad Badawi tenar di kalangan pecinta motor sport atau balap di kawasan Tegal, Pemalang hingga Pekalongan dan Batang. Khususnya para penikmat motor sport 2 tak seperti Kawasaki AR, Suzuki RGR, Yamaha RXZ dan Honda NSR.
"Sekarang aku lagi fokus riset Honda sport. Tidak heran sekarang pasien di bengkel lebih banyak varian NSR," buka mekanik yang akrab dipanggil pak Wi ini.
Menurut jebolan S1 Tekhnologi mesin UGM Yogyakarta, tekhnologi Honda NSR yang buatan tahun 1994 sampe 1998 terbilang canggih jika dibandingkan motor sport 2 tak terbaru saat ini apalagi motor sport yang ada dipasaran di era 90 an.
Tidak berlebihan jika mekanik yang buka praktek di jalan Kauman gang Mawar 6, Comal, Kabupaten Pemalang ini 2 tahun terakhir fokus mendalami berbagai kelemahan dan kelebihan motor sport berlambang sayap ini.
Berbagai kelemahan NSR ditaklukan ayah satu putri ini dengan ilmu subtitusi. Seperti sil waterpump yang susah dicari originalnya digantikan dengan sil waterpump dari truk Mitshubishi PS. Sedangkan pengganti gir waterpump yang sering pecah karena terbuat dari plastik digantikan oleh rangkaian gigi perseneling copotan Yamaha V75 yang dibubut tipis.
Bagi penyuka motor kencang, mekanik kelahiran 49 tahun yang lalu ini juga meracik ubahan ruang pengapian kepala silinder NSR menjadi model trapesium komplit dengan memapas piston jadi datar. "Dikombinasi dengan modul pengapian bikinanku, serta mengubah penggerak control servo valve jadi manual bikin Honda NSR enteng dibesut hingga 200 km per jam," paparnya.
Tak heran jika antrian NSR berbagai tipe di bengkelnya membuktikan kepiawaian mekanik yang kerap lembur kerja hingga larut malam ini banyak diminati para penggila motor sport yang sudah terbilang lawas. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR