Buat sobat pengendara skubek alias motor bertransmisi CVT yang suka naik turun gunung, harus hati-hati dengan bahaya turun gunung naik motor matik.
Soalnya, rem bisa tiba-tiba blong dan ini bikin bahaya kalo turun gunung naik motor matik.
Kejadian begini sering dialami para pengendara motor matik yang hobi riding di pegunungan, terutama yang belum terlalu mengenal medannya.
"Pernah waktu itu pas pulang camping, jalannya turunan panjang dan ujungnya belokan. Tiba-tiba rem depan belakang gak fungsi, akhirnya motor saya buang ke sisi jalan, untung gak masuk jurang," cerita Singgih yang naik Honda Scoopy.
Hal ini bisa terjadi karena turunan panjang dan curam biasanya memaksa pengendara motor matik lebih sering menekan pedal rem.
Ditambah lagi, mesin bertransmisi CVT gak ada engine brakenya, kerja rem pun lebih berat menahan beban motor dan pengendara.
Nah, hal ini bisa bikin kampas rem dan piringannya kepanasan dan gak bisa mencengkeram atau disebut fading.
"Kalo rem udah mulai blong, saya siram bagian disc brake pake air dan kelihatan air langsung menguap," kata Dafi, penunggang Honda Vario yang tinggal di kawasan pegunungan.
Tapi, penyiraman pada piringan cakram sebenernya berisiko bikin piringan peyang. Lebih baik ditunggu suhunya turun secara alami dan lanjut jalan lagi.
Amannya lagi sih, kalo turun gunung naik motor matik, mendingan pakai kecepatan rendah dan atur ritme pengereman, jangan ditahan terus, tetap kasih jeda.
Karena panas yang berlebihan pada sistem rem bisa membuat minyak rem mendidih yang menimbulkan angin palsu di sistem pengereman hidrolik. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR