Banyak dilihat belakangan ini di dunia balap Indonesia joki drag bike bermain di balap liar, sebenarnya berapa sih pendapatan joki balap liar hingga banyak yang kepincut?
Balap liar memang bagi sebagian kalangan dianggap kontroversial, dibalik itu semua ada beberapa joki balap resmi bermain juga di balap liar, kenapa demikian, apakah yang dicari mereka , materi atau prestasi?
“Kalau ditanya prestasi atau materi ya gue lebih pilih prestasi. Karena dari prestasi itu nanti akan ikut yang namanya materi. Jadi hasil dari sebuah proses kerja keras adalah materi. Jadi joki drag bike adalah pilihan saya, kalau jadi joki balap liar itu karena tuntutan eksistensi di dunia liaran saja. Hanya sekedar hobi saja kalau saya ngegas motor liaran,” papar Eza Child Joki Drag yang berhasil podium di Tanggerang lalu.
Double job dilakukan karena joki drag bike banyak juga yang lahir dari dunia balap liar, jadi tak bisa dipungkiri bahwa balap liar bisa melahirkan bibit-bibit pembalap berkualitas.
“Enggak bisa meninggalkan kebiasaan lamanya untuk main di balap liar. Kalau gak main liaran gatel rasanya tangan mau ngegas aja. Yang pasti aura balapnya lebih nikmat balap malam," tambah Eza Child yang berbobot 42 kg.
“Sebenarnya duble job dilakukan berdasarkan kebutuhan dan masing-masing joki berbeda alasan. Ada yang dilakukan karena memang penghasilan di drag bike belum bisa memenuhi target keuangannya dikarenakan masih rookie, atau hanya sekedar mencari hiburan yang menghasilkan pundi-pundi rupiah. Tetapi tak sebanding juga dengan resiko yang didapat ketika apes,” jelas Achonk joki senior di drag bike Indonesia.
“Kalau bayaran di balap liar beda sistem dengan balap resmi. Penghasilan joki di balap liar tergantung besar uang tengahan (Taruhan utama, red). dulu pernah main tiga puluh juta dua kali dalam dua minggu dan kangtaw semua. Gue kebagian 30 persen dari hasil uang tengahan, jadi total dalam dua minggu saja gue bisa ngantongin Rp 18 juta, itu baru satu bengkel bro, ngeri gak? Tapi tetap gue lebih pilih prestasi di dunia balap 201 meter, semua lebih jelas dan terarah. Di balap malam itu hanya sekedar sampingan untuk menghilangkan kangen saja dan cari tambahan rupiah hahaha,” tambah Achonk yang bernomer start 68. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR