Sokbreker motor kita, terutama yang depan, sering kali luput dari perawatan.
Padahal komponen ini di dalamnya ada oli, yang pastinya punya massa pakai terbatas.
Apalagi, oli sok tidak terlihat dari luar, atau tidak dapat dipantau kayak oli mesin yang bisa lewat stik oli.
(BACA JUGA : Waktu Ideal Ganti Oli Sok)
Namun, bila kita jeli dalam merasakan bantingan sok motor kita, kinerja oli sok bisa saja diketahui, apakah masih bagus atau tidak.
Jika rebound mulai terasa lebih cepat baliknya, itu berarti oli sokbreker mulai jelek dan kudu diganti.
"Kalau sok mulai cepet rebound-nya, biasanya oli dalam sok mulai encer dan kudu diganti," bilang Agung Prayitno mekanik dari JGP Racing.
Nah, kalau rider-nya tidak bisa merasakan kinerja sok, gimana bisa tau kapan harus ganti oli sok?
“Tergantung dari pemakaian dan kondisi jalan yang sering dilalui. Kalau normalnya, oli sokbreker bisa tahan sampai 3 - 4 tahun, atau sekitar 30.000 km. Tapi bila kondisi jalan yang sering dilalui rusak, banyak lubang dan sebagainya, bisa lebih cepat itu, 1 sampai 2 tahunan,” lanjutnya.
Tapi, selain oli sok yang diperhatikan, kebersihan sokbreker, terutama di bagian as-nya, juga jangan sampai luput dari perhatian.
“Mesti rajin dibersihkan dari kotoran. Karena bisa bikin sil sok bocor, sehingga olinya merembes keluar. Lama-lama volumenya berkurang dan bikin kinerja sok jadi gak enak," tutup pria yang buka bengkel di Cidodol Raya No.38, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. (www.motorplus-online.com)
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : |
KOMENTAR