Peraturan ketat harus dilewati sebelum masuk VR46 Riders Academy, sekolah balap Valentino Rossi, di Cattolia, Italia, yakni tes medical check up.
Seperti pengalaman Anggi Setiawan, pembalap muda Yamaha Indonesia yang kemarin memulai training di sekolah balap Valentino Rossi.
Melalui penerbangan sekitar 15 jam dan tiba di Bologna, Italia serta melanjutkan perjalanan darat menuju Cattolica (8 Mei), selanjutnya pebalap tanah air binaan Yamaha Indonesia, Anggi Setiawan menjalani medical check atau tes kesehatan di Fisiosport srl.
Tentu saja, sebagai tahapan awal sebelum melakukan pelatihan di sekolah balapnya Valentino Rossi, yaitu VR46 Riders Academy “The Master Camp 3”.
(BACA JUGA: Salah Satu Murid Valentino Rossi Dipecat Dari VR46 Academy)
Jadi program Yamaha VR46 Riders Academy sudah berlangsung sebanyak 3 kali, sebelumnya di bulan Juli dan September 2016.
Sehubungan langkah medical check ini dilakukan pemeriksaan kondisi jantung melalui metode USG, perfoma jantung dan pernafasan dengan menaiki sepeda statis (treadmill).
Masing-masing dengan durasi waktu pemeriksaan selama 10 dan 25 menit.
Tentu saja, hal demikian dilakukan untuk mengetahui tingkat kebugaran tubuh rider ataupun jika memang ada permasalahan dalam kesehatan dapat segera diantisipasi.
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan selama lebih-kurang 35 menit tersebut, maka Anggi Setiawan dinyatakan lolos dan bersiap mengikuti aktifivas on the track yaitu latihan flat-track di Motor Ranch, circuit-riding dan MiniGP, termasuk mengikuti fisio-gym.
“Metode medical check seperti ini baru pertama kali saya lakukan. Mesin dan teknologinya hampir sama di Indonesia. Ini memang perlu rutin dilakukan agar fisik dalam kondisi prima, “tutur Anggi Setiawan yang tahun ini konsen di balap Asia Road Racing Championship 2017 (ARRC 2017) kelas Underbone 150 cc (UB150) dengan bendera tim Yamaha Racing Indonesia (YRI).
Di VR46 Riders Academy “The Master Camp3”, Anggi Setiawan ditemani Wahyu Rusmayadi, manajer tim Yamaha Racing Indonesia (YRI).
Selain Anggi Setiawan yang notabene berasal dari Palu, Sulawesi Tengah dan berusia 18 tahun, medical check juga dilakukan untuk rider lainnya, yaitu Peerapong Boonlert (Thailand/ 18 tahun), kemudian Shota Ite (Jepang/ 15 tahun), Muhammad Akid bin Aziz (Malaysia/ 18 tahun), Brandon Demmery (Australia/ 19 tahun) dan Tomas Casas (Kanada/ 17 tahun).
Setelah selesai sesi medical check, acara sore hari dilanjutkan dengan meeting bersama Yamaha Motor Racing, VR46 Riders Academy dan perwakilan Yamaha Motor Company (YMC), dalam hal ini Kouichi Tsuji selaku Para peserta VR46 Riders Academy diberikan pengarahan dan motivasi untuk serius menjalani pelatihan balap yang diberikan.
Terlebih memang ini sebagai kesempatan emas yang sangat sulit diperoleh. “Jadi dalam mengikuti master camp ini, kalian semua harus bersemangat dan tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Karena banyak pebalap yang ingin ikut dalam program ini sehingga kalian harus tunjukkan hal terbaik, “ujar Kouichi Tsuji, GM Motorsport Division & MotoGP Group Leader.(www.motorplus-online.com)
KOMENTAR