Selain sebagai ajang penyalur hobi, motor-motor antik bisa jadi aset investasi buat para pemiliknya.
Maka gak heran, banyak orang sengaja ngumpulin motor-motor yang dianggap collector item.
Motor-motor itu lambang prestise tapi juga buat tabungan untuk dijual lagi di masa depan dengan harga lebih tinggi.
Nah, ternyata gak semua motor antik punya tren kenaikan harga yang sama tiap tahunnya. Banyak faktor yang mempengaruhi lonjakan harganya.
Untuk tahun 2017 ini, beberapa tipe motor diprediksi harganya merangkak signifikan. Seperti motor-motor trail vintage, diprediksi akan menjadi bahan buruan karena sedang banyak digemari dan komunitasnya juga sedang berkembang pesat.
“Setahun terakhir, motor-motor trail tua seperti Honda XL, Yamaha DT dan Suzuki TS sudah mulai menunjukkan kenaikan harga yang sangat positif, bisa sampai 100 persen dan sepertinya akan menunjukkan tren yang sama di tahun ini karena masih sangat dicari," jelas Dwi Yuda Danu pemilik gerai Yuda Klasik Motor di Jalan Monjali Jogja.
Untuk motor Jepang lama bersilinder ganda, seperti honda CB Twin dan Yamaha XS 650 juga harganya tetap akan merangkak naik.
Kenaikan motor Jepang klasik dengan dobel silinder karena peminatnya juga banyak dan masih akan bertambah. Salah satunya akibat imbas wabah kustom kulture.
Di kelas big bike bikinan Amerika dan Eropa, diprediksi motor-motor produksi era 1920-1930-an bakal naik gila-gilaan.
“Untuk produk tertentu, konsumen di Indonesia sekarang bahkan berani bayar lebih tinggi dibanding harga pasaran internasional,” beber Ade Nova yang udah berpengalaman jualan motor antik selama puluhan tahun.
Ade mencontohkan kalau motor-motor merek super langka seperti JAP dan Brough Superior dalam kondisi bahan sekalipun, sekarang bisa laku 300 jutaan.
Kecenderungan permintaan untuk barang-barang tersebut pun masih tinggi di tahun ini.
Di jajaran produk Harley-Davidson, yang akan jadi incaran adalah tipe Duo Glide.
“Harganya juga masih menunjukkan kenaikan yang cukup lumayan sejauh ini”, tambahnya.
Merek-merek Inggris yang lebih familiar seperti BSA, Norton, AJS dan Matchless juga diprediksi akan tetap naik tetapi lajunya tidak sedrastis merk-merk yang disebutkan sebelumya.
Di kelas skuter, sepertinya juga gak bakal banyak bergerak naik.
“Cuma tipe-tipe tertentu saja seperti Vespa Sprint yang kelihatannya akan booming, itu pun hanya kalau unitnya dalam keadaan orisinal,” imbuh Dimas dari Dr. Vespa Scootershop Jogja.
Selain ada yang naik, tentunya ada juga yang stagnan alias mandeg di angka tertentu saja.
“Saya memprediksi kalau tipe-tipe motor 2-tak twin buatan Jepang akan biasa-biasa saja harganya alias sama dibanding tahun lalu,” beber Yuda lagi. Hal ini disebabkan karena tipe motor ini memang peminatnya belum kelihatan bertambah banyak. (www.motorplus-online.com)
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : |
KOMENTAR