Lesunya pasar motor bebek di Tanah Air, membuat pilihan pelek baru untuk motor bebek berkurang drastis.
Praktis saat ini cukup jarang ditemukan model baru pelek racing untuk motor bebek.
Memang faktanya pasar motor di Indonesia seperti berbanding terbalik dibanding sebelum kemunculan matic.
Saat Matic di Indonesia belum digarap serius produsen motor Indonesia sebelum tahun 2006, pasar bebek di Indonesia mendominasi market sharet sampai lebih dari 80%.
(BACA JUGA: Nih Akibat Enggak Ganti Oli Sokbreker)
Sisanya 15% jualan total motor di Indonesia dipegang jenis motor sport.
Setelah muncul matic Yamaha Mio, BeAT, Vario 125, eh penjualan bebek turun drastis sampai kurang 15% dari penjualan motor nasional untuk semua merek.
Akhirnya pilih pelek untuk bebek pun enggak banyak
“Sekarang yang lagi rame model jari-jari ala Thailook atau modifikasi ala Malaysia. Merek-merek seperti TDR atau Racing Boy, justru jadi pilihan para pecinta motor-motor bebek. Sebab, yang lokal sendiri udah jarang model baru,” bilang Dody Irawan, modifikator DID’S Motor Modification.
Ukuran pelek racing yang beredar pun tak jauh dari ukuran standar motornya.
“Rata-rata ukurannya sama kayak standar, yaitu 1,85 inci di depan dan 2,5 inci di belakang. Kalau yang model Thailook, biasanya ukuran 1,4 inci di depan dan belakang. Ini biasanya untuk tipe-tipe motor seperti Honda Supra X, Yamaha Jupiter Z dan MX lama serta Suzuki Satria FU,” tambahnya.
Untuk urusan harga juga bervariasi.
Untuk pelek jari-jari lengkap dengan tromolnya sekitar Rp 1 jutaan.
Sementara untuk pelek palang Racing Boy, dikenai Rp 1,5 jutaan. Pilih yang mana? (www.motorplus-online.com)
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : |
KOMENTAR