Yamaha Jupiter MX LC 2010 Bore Up 285 cc

Motorplus - Rabu, 28 Juni 2017 | 06:14 WIB

Berbekal Yamaha Jupiter MX 135 LC yang cuma 4-speed, Yudi alias Cing Kisut dari bengkel BBR PJ Motor mampu membuat bengkelnya disegani di dunia balap malam.

Dengan bermodalkan kapasitas silinder 285 cc, MX 135 ini selalu melesat terdepan di setiap pertarungan.

Sang pemiliknya, Hans yang rendah hati, rela Jupiter MX-nya dioprek mekanik lokal buat balap gope (500) meter, demi meluapkan hobi pribadinya.

(BACA JUGA : Nih Rahasia Yamaha Jupiter Z1 2014 Taklukkan MX King dan Sonic)

“Saya lebih percaya tangan-tangan lokal dan part lokal, dibanding barang-barang luar negeri. Toh, hasilnya terbukti di lapangan dengan sering menang balapan lawan yang cc lebih besar darinya,” bilang Hans.

1. SILINDER

Agar mendapat volume silinder dua kali lipat lebih besar dari standar MX 135, Yudi yang biasa disapa Cing Kisut ini menjejali silindernya pakai piston berdiameter 72 mm, dengan diemeter pin piston 15 mm.

“Dengan piston segede itu, harus rela menutup jalur water jacket di blok silinder, dengan cara dicor pakai las argon,” jelas mekanik BBR PJ Motor di kawasan Tanggerang ini.

Posisi pemasangan piston ini dibuat mendem 0,5 dari bibir liner (paking bawah terpasang).

Saat diburet, rasio kompresi ketemu di angka 12,8:1 untuk meminum bensol.

2. STROKE UP

Pastinya melonjakkan volume silinder 2 x lipat, tak cukup hanya pakai piston 72 mm.

Stroke-nya pun turut dinaikkan, yakni dengan menggeser big end sejauh 5,65 mm.

Jadi, tinggi stroke yang semula 58,7 mm, kini nai- turunnya jadi nambah 11,3 mm, atau total jadi 70 mm.

“Dengan tinggi stroke segitu, harus ganti stang seher yanhg lebih pendek, yakni pakai punya Honda Tiger yang pin piston 15 mm. Itu agar lebih kuat menahan gebukan kompresi, sehingga gak mudah putus meski digeber di putaran tinggi dalam waktu lama,” papar Cing Kisut.

3. NOKEN AS

Mengimbangi  volume silinder yang membengkak drastis, saluran masuk dan buang digedein.

Klep masuk dan buang pun ikut diganti yang gedean dari produk aftermarket, ukurannya 28/24 mm (in/ex). Tak ketinggalan durasi noken as diperlebar.

“Biar power band-nya luas, durasi kem in dan ex dibikin 251,5° dan 256°. Rinciannya, klep in membuka 20,5° sebelum TMA dan menutup di 51° setelah TMB. Sedang ex-nya membuka di 50° sebelum TMB dan menutup di 26° setelah TMA. Sementara lift kem in dan ex dipatok 8,3 mm, LSA 105,5°,” jelasnya.

4. KARBURATOR & FINAL GIR.

Buat meladeni kapasitas mesin 285 cc, karburator diganti pakai Mikuni TM 35, dengan perpaduan pilot jet 20 dan main jet 190.

Setingan itu pas buat melahap trek 500 meter, dipadu final gir 16/29.

DATA MODIFIKASI

CDI : BRT

Magnet : Custom flywheel

Ban belakang : IRC Eat My Dust 60/80-17

Knalpot : ABJ RRT 13

Pelek belakang : Takasago 1,40x17”

Pelek depan : Takasago 1,20x17” (www.motorplus-online.com)

Source : MOTOR Plus
Penulis : Motorplus
Editor :


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular