Welkom di era gadget. Untuk peturing misalnya, gadget bisa dipakai buat penunjuk arah.
Turing lebih efisien dan tertata.
Apalagi ada aplikasi yang bisa bikin tim turing paham posisi masing-masing.
Ada trouble, bisa saling memantau.
(BACA JUGA: Kecelakaan Valentino Rossi Bikin Khawatir Tim Movistar Yamaha)
Tahu juga tempat penting strategis, rumah sakit, kantor polisi sampai rumah makan.
Gadget memang punya segudang manfaat kalau kita bijaksana memakainya.
Masalahnya, sadar nggak sadar kita sudah bener-bener addict alias nagih dengan gadget.
Bentar-bentar gatel pegang hp, lihat Wa, FB, Line, Instagram dan lainnya.
Keseharian diisi update status, selfie trus kirim ke medsos.
Sadar atau nggak, lama-lama kita jadi sangat tergantung. Tanpa gadget, dunia seakan gelap gulita, wah gawat nih!
Kalau sudah addict, ada juga kerugian tanpa kita sadari.
Buat bro yang sudah doyan update status, selfie, kirim foto ke medsos dan ngecek keadaan orang lain (walau nggak kenal) via Facebook, Twitter, Instagram dan lainnya, banyak kerugian didapat.
Pengalaman www.motorplus-online.com turing 5.000 km, Jakarta-Bali pp.
Setiap istirahat turing, beberapa anggota tim gatel, langsung meraih HP masing-masing.
Selain update status, ada juga yang kirim foto ke medsos.
Di warung kopi atau resto, kita jadi nggak saling ngobrol.
Masing-masing sibuk dengan ponselnya. Yang dekat jadi jauh, yang jauh jadi dekat.
Update status dalam batas wajar oakley saja, tapi ada juga berlebihan sampai dalam durasi menit.
Idealnya, momen keren lebih sip disusun dalam catatan harian atau perjalanan yang nanti disimpan di blog, instagram atau medsos lainnya.
Selebihnya, enjoy hang out dengan para brothers tanpa terus-terusan ngurusin gadget.
Padahal banyak hal jadi terlewat. Saat berhenti turing, kita harusnya berbagi pengalaman menikmati sensasi riding.
Di lansekap yang bagus, sah-sah saja selfie tapi jangan berlebihan.
Luangkan waktu untuk memotret lansekap indah tanpa sampeyan ada di frame. Nah, dengan begitu ada dokumentasi keren yang nggak perlu kelewat narsis.
Catatan lain, sibuk bergadget yang berlebihan membuat mata dan mental lelah. Mata terus-terusan dipaksa melihat objek dalam jarak dekat. Lama-lama kelenturannya akan berkurang, makin gak fokus.
Ada penelitian dari Vision Council, sebuah organisasi nirlaba.
Katanya orang sekarang rata-rata menghabiskan waktu 9 jam untuk gadget-nya.
“Terlalu lama melihat layar gadget bakal menyebabkan ketegangan mata, masalah penglihatan dan sakit kepala,” tambah Douglas Lazzaro, MD, profesor dan ketua di Departemen Ophthalmology di SUNY Downstate Hospital di Brooklyn, New York.
“Kita juga cenderung lebih sedikit berkedip ketika kita sedang menatap gadget kita. Itu membuat mata mongering,” ujarnya lagi.
Para ahli juga menyarankan, agar kita menyempatkan waktu ada di udara terbuka, menatap jauh untuk menyegarkan mata.
Nah, peturing pastinya punya kesempatan itu saat lakukan aktivitasnya.
Makanya jangan disia-siapan bro. Ayo pergunakan gadget dengan bijaksana. Salam bangga bermotor! (www.motorplus-online.com)
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : |
KOMENTAR