Motor Si Pitung julukan komunitas motor di Indonsia yang dimiliki Bripda Imam Gilang yang jadi korban bom Kampung Melayu kemarin malam (24/5) memiliki riwayat panjang.
Si Pitung julukan di Jawa untuk Honda C70 dan istilah si Pitung banyak dipakai untuk nama komunitas pengguna Honda C70 di Jawa.
Honda C70 motor Jepang yang menjadi pendobrak di dunia saat motor-motor yang dipasarkan di banyak negara saat itu jenisnya sport.
“Memang kadang-kadang orang yang bermimpi bisa dianggap orang gila. Tapi dari mimpilah orang akan dilihat dunia,” begitu kata Sochiro Honda, pendiri pabrikan motor Honda saat memperkenalkan Honda C10 pertama kali tahun 1958.
(BACA JUGA: Ini Motor Langka Milik Bripda Imam Gilang, Polisi Korban Bom Kampung Melayu)
Riwayat motor langka Honda C70 milik Bripda Imam Gilang berasal dari tahun 1958.
Tahun 1958 muncul Honda Super Cub C100 dengan rangka underbone alias rangka motor bebek.
Beberapa tahun kemudian muncul Honda C50 dan berlanjut ke Honda C70.
Sampai sekarang generasi C100 sampai C70 disebut Honda sebagai C series
Dari tahun 1958 sampai Honda C70 diturunkan banyak varian mesin untuk jenis motor bebek.
Tahun 1966-1973 Honda baru menjual C50, C90 dan C70 di Indonesia.
Di Indonesia Honda C70 punya lampu depan yang menyatu dengan setang.
Masuk tahun 1980-an Honda stop generasi C series.
Pengganti Honda C series di Indonesia Honda 700 dan 800 yang dikenal Honda Astrea 800.
Tapi Honda Motor Company sendiri sudah memperkenalkan Honda C70 versi restorasi.
Honda C70 versi restorasi yang dipajang di Tokyo Motor Show 2009 sudah menggunakan teknologi injeksi. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR