Pemilik KTM Duke 200 hingga 390, wajib sering memperhatikan indikator temperatur pada spidometer.
Apalagi, yang motornya digunakan setiap hari. Kalau siang tidak terlalu panas, tentu tidak ada masalah.
Tetapi, yang patut diwaspadai kalau siang hari cuaca panas dan jalanan macet.
“Pernah mesin tiba-tiba mati, pada waktu itu jalanan sedang macet dan siang hari. Setelah tanya mekanik, ternyata suhu mesin panas, sehingga overheat dan mesin langsung mati. Setelah menunggu beberapa saat mesin bisa nyala lagi, ternyata temperatur cepat naik dan kipas pendingin radiator tidak nyala,” cerita Fauzan Rachmad, pengguna KTM Duke 250.
(BACA JUGA : Radiator Motor Kustom Bahan Tembaga Lebih Awet )
Warga H. Nawi Jakarta Selatan itu gak pakai lama. Motor langsung digiring ke bengkel rekanan untuk di cek kerusakannya.
“Langkah awal, cek kipasnya. Lepas soket dan kabel yang menuju kipas, disambung langsung dengan aki, apabila kipas menyala berarti tidak ada kendala dan kita menyelusuri bagian lain,” jelas Arief Soegiarto dari GASGAS Motor di Jl. Fatmawati Raya No. 37, Jakarta Selatan.
Setelah bagian depan tidak ada kendala, pindah ke belakang.
Buka jok dan cek sikringnya, apakah putus atau tidak?
Ternyata sikring tidak putus, tapi ada putih-putih seperti kerak atau jamur.
Setelah dibersihkan menggunakan amplas sedikit kasar, ternyata kipas radiator aktif kembali sesuai switch sensor panas.
“Jamur yang menempel pada ujung sikring, merupakan penyebab suhu mesin naik. Kenapa bisa begitu, ujung sikring terhalang arusnya, sehingga tidak mendapat setrum dari rumah sikring,” jelas pria yang sering menerima orderan seting mesin motor balap liar. (www.motorplus-online.com)
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Stephen |
Editor | : |
KOMENTAR