Yup, turun perdana di Kejurnas Sport 250 cc dengan tim WR Super Battery Yamaha KYT TJM Racetech Laturama, Rey Ratukore berhasil jadi sorotan.
Pasalnya, Yamaha YZF-R25 pacuannya yang turun tanpa airscoop, berhasil jadi yang tercepat pada race kedua.
Balapan di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Ini dia rahasia korekannya!
(BACA JUGA : Klep Yamaha R25 di New Sonic 150R Buat Daya Tahan )
1. MINUS AIR SCOOP
“Jika di balap Asia, kem harus standar. Jadi, mengakali bisa melaju lebih cepat, lewat airscoop. Berbeda dengan kejurnas sport 250 cc yang memperbolehkan menggunakan kem racing. Nah, karena karakter penggunaan kem racing ini juga yang mengharuskan melepas airscoop dan digantikan open filter. Dengan begitu, grafik power dan torsi di putaran bawah lebih baik dibanding menggunakan airscoop,” sebut Rudyanto Widjaya, owner tim.
2. KOMPRESI
Di mesin, tidak terlalu banyak ubahan. Hanya bermain rasio kompresi mesin.
“Piston dan ukuran klep pun masih standar, materialnya pun standar bukan titanium. Hanya papas head silinder 0,4 mm. Saat diburet, rasio kompresinya terukur 12,5 : 1,” ucap Leon Chandra, chief mekanik WR Super Battery Yamaha KYT TJM Racetech Laturama.
3. ECU RACING.
Sebagai otak dari motor injeksi, ECU yang digunakan aRacer RC Super. Untuk timing tertingginya, sebelum 12.500 rpm diset 41°.
Sedangkan timing terendah 33°, setelah 12.500 rpm.
“Angkanya linear, turun bertahap tiap rpm. Tidak langsung dari 41° ke 33°. Limiternya, diatur di 15.800 rpm. Sedangkan, AFR berkisar di angka 12,6 : 1,” ungkap pria yang bermarkas di Jl. Daan Mogot, KM 11, No. 6, Jakarta Barat.
Data Modifikasi
Ban depan : Dunlop 110/70-17
Ban belakang : Dunlop 150/60-17
Knalpot : Proliner
Sok depan & belakang : Traxx-D
Per kopling : B-Pro (www.motorplus-online.com)
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Indra |
Editor | : |
KOMENTAR