MOTOR Plus say to thanks buat Steven Lay, owner Layz Motor, yang sudah meminjamkan Yamaha XMAX 250.
Selama dua hari MOTOR Plus coba melalukan test ride, tes dyno, dan tes konsumsi bensin Yamaha XMAX 250. Mulai dari riding di berbagai kondisi lalu lintas Ibu Kota, uji konsumsi bahan bakar hingga dyno test.
RIDING IMPRESSION
Wow.. saat melihat cockpit dan dashboard-nya, mirip mobil mewah, cuy! Di sana banyak informasi yang akan kita dapatkan, mulai dari TCS on/off, jam, suhu udara, rata-rata konsumsi bahan bakar dan masih banyak info lainnya.
(BACA JUGA: Nitrogen Palsu?)
Saat nyemplak di atas joknya yang lebar, kaki Em-Plus yang punya tinggi badan 173, dibikin jinjit euy! Hemm.. tapi masih bisa lah buat menopang bobotnya yang tidak begitu berat. Tak sabar, tombol start pun digeser ke arah bawah.
Bruuummhh.. seketika deru mesin satu silinder 250 cc yang diusungnya, terdengar halus dari knalpot. Throttle gas mulai dibuka, tenaga bawahnya terbilang smooth, wajar banyak yang bilang enggak segalak NMAX 150. Tapi awas, tenaganya akan buas saat gas dibejek dalam!
Mencapai kecepatan 110 km/jam di dalam kota, sangat mudah. Jarum takometer pun terlihat cepat naiknya, pertanda tenaga maksimal akan gampang diraih.
Karena tes kali ini di dalam kota, masih belum bisa merasakan top speed si Bohay ini. Sepertinya, 140-150 km/jam aja sih eces diraih.
Hanya saja, saat riding di tengah kemacetan kota Jakarta, rider Em-Plus masih agak kagok nih dengan bodinya yang gambot, terutama bodi belakang.
Feeling belum dapat dan takut nyangkut mobil orang. Kalau bicara soal kenyamanan, dapat nilai 8 dari 10 lah!
UJI DYNO
Buat mengukur seberapa besar power dan torsi yang mampu dimuntahkan dapur pacunya, si Bohay dibawa ke bengkel Aerospeed 74 di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Tentu untuk menjalani uji dyno menggunakan mesin Dynojet 250i buatan Amrik. Bahan bakarnya menggunakan Pertamax.
Namun sayang, karena XMAX menggunakan speed sensor yang diposisikan di roda belakang, hasil yang didapat enggak maksimal. Sebelum mencapai 7.000 rpm, mesin selalu mati mendadak, karena dicut off oleh ECU.
Meski begitu, hasil dari keadaan ini masih bisa membaca power maksmum hingga 17,02 hp di 6.690 rpm. Sedang torsi puncaknya 18,76 Nm di 5.600 rpm.
Kalau dari pengukuran pihak Yamaha, powernya bisa mencapai 20,1 hp/7.500 rpm dan torsi 21 Nm/6.000 rpm. Tapi angka tersebut biasanya terukur di kruk as, bukan di roda belakang.
TES BAHAN BAKAR
Guna mengetahui konsumsi bahan bakar skubek gambot satu ini, Em-Plus coba melakukan tes menggunakan metode full to full.
Dengan bahan bakar Pertamax, waktu pengetesan dilakukan pada pukul 11.00 hingga 12.30 WIB di sekitaran Kebon Jeruk, Taman Aries dan Serengseng, Jakarta Barat.
Kondisi jalan raya saat itu, lebih banyak lancar ketimbang macet. Mungkin karena dalam bulan puasa, pada jam segitu orang-orang lagi ngadem di kantor kali ya, hehehe..
Okeh lanjut, bobot rider yang mencapai 73 kg, coba melarikan si Bohay dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam. Hasilnya, 1 liter Pertamax bisa menempuh jarak 37,3 km. Weww.. irit juga ya!
Namun bila motor sering dipacu kencang, konsumsi bensinnya jadi lebih boros, rata-rata 1 liter Pertamax hanya mampu menempuh jarak 26,9 km. (www.motorplus-online.com)
Penulis | : | Panji |
Editor | : |
KOMENTAR