Toni Elias kelahiran 1983 ini dikenal sebagai generasi emas pembalap Spanyol di era 2000-an.
Ia sudah mencapai kelas MotoGP di tahun 2005 atau tahun keenamnya di balap dunia ketika usianya saat itu masih 23 tahun.
Prestasinya di kelas 125 - 250 cc terhitung mentereng.
Karena itu tim satelit Yamaha Fortuna Team saat itu kepincut menggunakan jasa Elias meskipun belum pernah meraih gelar juara dunia.
(BACA JUGA: Harga Pompa Bensin Kawasaki Ninja 250 Series Seandainya Tidak Ditanggung Pabrikan Kawasaki)
Elias mengalami musim kurang bersinar di tahun pertamanya MotoGP.
Ia hanya duduk di urutan 12 klasemen sementara tanpa perang sekalipun meraih podium.
Namun, ia berhasil meraih kemenangan sensasionalnya atas Valentino Rossi di Estoril, Portugal berhasil membuatnya kembali diperhitungkan di kelas MotoGP.
Cedera kaki pada 2007 membuatnya gagal kembali ke performa terbaiknya.
Elias kemudian terdepak ke Pramac Ducati dan akhirnya memutuskan turun kelas ke ajang Moto2 pada 2010 lagi-lagi bersama Gresini.
Elias jelas terlihat menang pengalaman ketimbang rival-rivalnya dan meraih gelar juara dunia kelas Moto2 dengan keunggulan 70 poin dari Julian Simon.
2011 ia kembali mendapatkan kesempatan di MotoGP.
Kali ini Toni Elias bersama LCR Honda. T
api, Elias gagal menunjukkan performa terbaiknya dan hanya duduk di urutan 15 klasemen.
Setahun kemudian ia kembali terdampar di Moto2, namun dengan motor tidak kompetitif ia gagal menembus podium. (www.motorplus-online.com)
Penulis | : | Uje |
Editor | : |
KOMENTAR