Insiden yang terjadi di lap terakhir MotoGP seri Assen, Belanda, Minggu lalu (25/6) masih jadi perbincangan.
Manuver Alex Rins yang menutup jalur Danilo Petrucci ketika sedang bertarung dengan Valentino Rossi terlihat sedikit kontroversial.
Pasalnya, posisi Alex Rins yang sedang dioverlap justru menghambat Petrucci yang bersaing ketat dengan Rossi.
"Satu lap sebelum akhir saya merasa di depan hanya ada saya dan Vale. Saya sagat optimis bisa menang karena akselerasi motor saya lebih bagus dibanding Vale," ucap Petrux panggilan akrabnya.
(BACA JUGA : Rossi Sindir Manuver Johann Zarco di MotoGP Assen, Belanda)
Pertux mengakui kalau sesuatu yang salah sudah tercium ketika dirinya bertemu dengan Hector Barbera.
"Saat bertemu dengan Barbera di chicane terakhir tidak terlihat ada bendera biru. Dan itu kembali terjadi ketika saya bertemu dengan Rins yang membuat saya kesal," ujarnya.
Bendera biru di lintasan balap punya arti pembalap yang dioverlap harus memberikan jalan kepada pembalap yang sedang bertarung di depan.
Nah, sayangnya bendera biru ini tidak dikeluarkan flag marshall di sirkuit yang mulai dijatuhi rintik hujan itu.
Hasilnya, Rins justru tetap berjalan di jalur dan terlihat seperti memblokir jalan Petrucci yang sedang memburu Rossi.
"Saya melakukan kesalahan kecil dengan Petrucci. Saya tidak melihat bendera biru. Saya tetap berjalan pada racing line dan tidak mengira dia berapa di belakang saya. Untuk kejadian itu saya meminta maaf," sesal Rins.
Semua sudah terjadi, Rins memang tidak punya niatan untuk membantu Rossi secara langsung.
Namun, karena keteledoran dari flag marshall ini secara tidak langsung Rins membantu Rossi.
“Memalukan. Event sebesar ini flag marshal lupa mengibarkan bendera biru,” ujar pembalap Pramac Ducati ini.
Terlepas dari insiden itu, kencangnya Petrucci di Assen membuktikan kalau Ducati bisa cepat disegala sirkuit.
Sebab, sejatinya sirkuit Assen tidak ramah untuk Ducati karena tergolong sempit. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR