Sirkuit untuk OMR Harusnya Jadi Acuan Sirkuit Non Permanen Safety Sirkuit Non Permanen

Uje - Senin, 10 Juli 2017 | 12:39 WIB

Kejurnas MotorPrix (MP) yang mayoritas masih diadakan di sirkuit non-permanen sempat dipertanyakan para pelaku balap.

Pasalnya untuk beberapa event yang sudah digelar pada tahun ini menganggap ada safety sirkuit yang dibawah standar.

Contohnya ada di salah satu Kejurnas MP Region 2 yang dipentas awal Mei lalu.

Beberapa pembalap mengeluhkan minimnya karung dan ban di beberapa titik yang dianggap berbahaya bagi pembalap.

(BACA JUGA: Motor untuk Drag Bike Dipakai Ojek Online Bikin Heboh Netizen)

Padahal dalam dua tahun terakhir, pengembangan motor-motor kelas MP sudah makin gila-gilaan.

Power tertinggi kelas MP1 dan MP3 yang menggunakan spek mesin 150 cc Tune up saja sudah melebihi angka 30 dk.

Power tersebut sudah setara dengan motor-motor standar 250 cc.

Jika urusan safety tidak diperhatikan dengan serius, maka hal ini bakal menjadi sangat berbahaya bagi para pelaku balap.

Jangan sampai beberapa kejadian di awal tahun dimana beberapa pembalap meninggal seperti di Palopo, Sulawesi Selatan atau Merauke, Papua kembali terulang.

Dua kejadian tersebut merenggut nyawa akibat minimnya safety di lintasan.

“Motor-motor sekarang itu sudah kencang-kencang powernya kan. Peserta juga makin ramai, tapi kok urusan safety makin minim? Di Serang kemarin sebetulnya kami sudah jauh-jauh hari peringatkan urusan keamanannya, tapi pas datang eh karung kurang, ban kurang, tiang listrik terbuka,” buka rider senior Wawan Hermawan.

Itu baru di Jawa saja, di region V atau Sulawesi info serupa datang dari perhelatan MP seri II Region V di Kota Kendari April lalu. Selain minimnya karung atau ban para penonton juga bisa merangsek masuk ke area trek yang seharusnya clear.

“Yang seri Kendari itu parah banget bro. Hampir enggak ada safety-safetynya sirkuitnya, kita balap karena ya sudah sampai di situ, makanya balapan aja. Apalagi  sudah keluar tenaga untuk sampai ke sana,” ucap A. Muhammad Salam alias Lilo owner tim Honda Lilo A.K.

Intinya, para pelaku balap tahun ini banyak yang kecewa dengan kondisi minimnya safety di lintasan. Padahal status kejuaraannya saja nasional, bahkan mereka sependapat kalau balapan One Make Race (OMR) yang dihelat ATPM bisa lebih baik safetynya.

“Nah, kalau mau ya mengacu sama balap OMR saja. Semua balap OMR pabrikan yang saya tahu itu standarnya lebih baik. Titik tikungannya diperhatikan, karung ban atau pagar banyak, jadinya pembalap lebih aman,” lanjut Lilo.

Wawan Hermawan yang turun bersama Astra Motor Racing Team juga berpendapat sama.

“Di Honda Dream Cup (HDC) itu bahkan sampai ada balon pengaman untuk meminimalisir dampak crash pembalap. Tapi ya, justru saya lihat di MP tidak dipakai, padahal menurut saya itu cukup penting dan berguna buat safety lho.”

Semua setuju? (www.motorplus-online.com)

 

Penulis : Uje
Editor :


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular