Pembalap rookie andalan Monster Tech 3 Yamaha, Johann Zarco, mendapat dukungan dari mantan pembalap MotoGP untuk menghadapi komentar negatif yang di lontarkan Valentino Rossi.
Randy Mamola, mantan pembalap MotoGP nampaknya datang untuk membela Zarco.
Perlu diketahui, Mamola memang tak pernah mencicipi nikmatnya juara dunia sejak debut di kelas 250cc bersama tim Bimota-Adriatica.
Tapi talenta mantan pembalap asal Amerika Serikat itu tidak bisa diremehkan.
(BACA JUGA : Valentino Rossi Kesal dengan Gaya Balap Johan Zarco, Bagaimana dengan Marc Marquez?)
Pada tahun 1992, GP seri Afrika Selatan menjadi balapan terakhir Mamola.
Mamola telah menuntaskan 151 start di dua kelas yang berbeda (250cc dan 500cc) dengan meraih 15 kemenangan, 57 podium, 5 pole, 11 fastest laps dan 1050 poin.
Dengan prestasi gemilang yang di miliki semasa aktif balapan, tidak salah Dorna Sports menjadikan Mamola sebagai salah satu komentator live race MotoGP selama bertahun-tahun.
Nah, menyangkut soal komentar yang di lontarkan Rossi terhadap pembalap rookie asal Prancis, Johann Zarco.
Mamola memiliki tanggapan tersendiri soal komentar Rossi terhadap Zarco, terlebih dia bisa memandang komentar tersebut dari sisi mantan pembalap.
Sebelumnya, Rossi dua kali telah melontarkan komentar terhadap Zarco.
Komentar Rossi nampaknya membuat Zarco terpukul.
Pasalnya, semua pembalap mendukung komentar negatif Rossi soal gaya balap Zarco.
Rossi diketahui telah dua kali terlibat insiden dengan Zarco pada musim ini yakni di MotoGP Austin dan Assen.
Pertama ketika Rossi memotong jalur di Tikungan 4 setelah dikejar Zarco di MotoGP Austin, sebelumnya keduanya sempat bersenggolan di Tikungan 3.
Kemudian Rossi memberi peringatan kepada Zarco bahwa kini ia sedang bertarung di kelas para raja, bukan lagi di kelas Moto2.
Komentar Rossi berikutnya saat insiden ban depan Zarco mengenai wearpack Rossi saat MotoGP Assen, Belanda.
The Doctor menilai Zarco tidak paham soal mengukur jarak antara motor dan sangat agresif saat melakukan over take.
Rossi menganggap Zarco seperti pembalap amatir.
Mamola nampaknya tidak setuju dengan komentar yang di lontarkan Rossi, dan di nilai sangat berlebihan.
"Sejauh ini, Zarco belum pernah membuat pembalap lain tersingkir dari balapan, suatu hal yang tidak semua pembalap bisa katakan musim ini. Ia tidak membuat banyak kesalahan dan tidak menekan melampaui batas di sesi latihan," ungkap Mamol.
Mamola menilai insiden seperti ini sangat wajar terjadi, terlebih pada pembalap rookie.
Insiden seperti ini bahkan pernah dilakukan Marc Marquez ketika ia mengawali balap di kelas para raja pada tahun 2013.
"Saat Marquez melakukan debutnya di MotoGP tahun 2013, banyak orang mengeluh tentang gayanya yang agresif, bahkan ada yang menyebut dirinya tak mengenal takut. Tapi setelah itu semua, ia menjadi juara dunia pada tahun pertamanya di MotoGP," jelas Mamola.
Menurut Mamola, hal seperti ini sangat lumrah terjadi. Jadi wajar saja bila Zarco melakukan hal yang sama sebagai rookie untuk bersaing menjadi yang terdepan di kelas MotoGP.
"Apa yang membuat Zarco menjadi magnet untuk berkomentar adalah karena ia sering bertarung untuk posisi-posisi terdepan, tapi Rossi dan yang para pebalap top lainnya harus terbiasa dengan situasi ini."
"Tentu Zarco tidak akan mendapatkan perhatian seperti sekarang jika ia bertarung untuk posisi ke-10," tutup mantan pembalap asal Amerika Serikat itu. (www.motorplus-online.com)
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Radit Kete |
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR