Cek dan Setel Ulang 4 Komponen Setelah Turing Jauh

Ryan Tambun - Rabu, 19 Juli 2017 | 05:15 WIB

Seandainya sobat habis turing atau jalan jauh ada beberapa komponen yang mesti dicek dan disetel ulang.

Performa motor tetap sip dan gak rewel buat dipakai beraktivitas kembali.

“Setelah menempuh perjalanan jauh, baiknya beberapa part harus dilakukan penyetelan ulang,” ucap Fahrul, Service Advisor (SA) AHASS Cibitung Motor Mandiri.

Yuks disimak 4 komponen yang mesti dicek dan disetel ulang!

1. Kerenggangan Klep

Komponen yang bertugas sebagai pengatur masuknya campuran gas dan pembuangan ini, termasuk yang berat kerjanya.

Panas mesin sepanjang perjalanan dan kerja mesin yang lebih lama dibanding pemakaian dalam kota, membuat komponen ini bisa berubah clearance-nya.

Nah, untuk klep dengan pelatuk model konvensional yang ada baut setelan klepnya, ada baiknya periksa dan lakukan penyetelan ulang. U

ntuk motor yang menggunakan shim, bila celah tappet sudah di luar toleransi pabrikan, mending ganti shim baru sob.

“Kerenggangan klep di luar batas toleransi yang dianjurkan pabrikan membuat lari motor loyo dan bunyi mesin yang sedikit kasar,” tambah pria murah senyum yang bengkelnya di Jl. Teuku Umar, Cibitung, Bekasi.

Nah, untuk menjaga performa motor makin sip, lebih baik komponen ini dijaga kerenggangannya dengan melakukan penyetelan.

Penyetelan yang terlalu rapat di luar rekomendasi pabrikan pun punya dampak motor menjadi lebih boros.

Bahkan langsam motor di kala panas tidak stabil akibat komponen ini memuai dan menekan klep sehingga posisi klep menjadi bocor.

2. Tabel Celah Klep

Honda

Vario 110     In : 0,16 mm -/+ 0,02 mm

              Ex : 0,25 mm -/+ 0,02 mm

BeAT Fi       In : 0,14 mm -/+ 0,02 mm

              Ex : 0,14 mm -/+ 0,02 mm

Vario 125     In : 0,16 mm -/+ 0,02 mm

              Ex : 0,25 mm -/+ 0,02 mm

Honda PCX 150 In : 0,10 mm -/+ 0,02 mm

              Ex : 0,24 mm -/+ 0,02 mm

Absolute Revo In : 0,10 mm -/+ 0,02 mm

              Ex : 0,10 mm -/+ 0,02 mm

Supra 125 Fi  In : 0,10 mm -/+ 0,02 mm

              Ex : 0,17 mm -/+ 0,02 mm

Verza         In : 0,10 mm -/+ 0,02 mm

              Ex : 0,14 mm -/+ 0,02 mm

Yamaha

Mio           In : 0,06 mm -/+ 0,02 mm

              Ex : 0,08 mm -/+ 0,02 mm

Xeon RC       In : 0,08 mm -/+ 0,02 mm

              Ex : 0,16 mm -/+ 0,02 mm

Mio J         In : 0,08 mm -/+ 0,02 mm

              Ex : 0,09 mm -/+ 0,02 mm

Jupiter Z     In : 0,06 mm -/+ 0,02 mm

              Ex : 0,07 mm -/+ 0,02 mm

Scorpio       In : 0,08 mm -/+ 0,02 mm

              Ex : 0,13 mm -/+ 0,02 mm

Jupiter MX    In : 0,10 mm -/+ 0,02 mm

              Ex : 0,16 mm -/+ 0,02 mm

Suzuki

Skywave       In : 0,04 mm -/+ 0,02 mm

              Ex : 0,09 mm -/+ 0,02 mm

Nex Fi        In : 0,04 mm -/+ 0,02 mm

              Ex : 0,09 mm -/+ 0,02 mm

Satria Fu     In : 0,15 mm -/+ 0,02 mm

              Ex : 0,15 mm -/+ 0,02 mm

Smash         In : 0,04 mm -/+ 0,02 mm

              Ex : 0,08 mm -/+ 0,02 mm

Thunder 125   In : 0,10 mm -/+ 0,02 mm

              Ex : 0,15 mm -/+ 0,02 mm

Kawasaki

Kaze R        In : 0,07 mm -/+ 0,02 mm

              Ex : 0,07 mm -/+ 0,02 mm

KLX 150       In : 0,06 mm -/+ 0,02 mm

              Ex : 0,10 mm -/+ 0,02 mm

KLX 250       In : 0,15 mm -/+ 0,02 mm

              Ex : 0,20 mm -/+ 0,02 mm

Ninja 250 Fi  In : 0,20 mm -/+ 0,02 mm

              Ex : 0,25 mm -/+ 0,02 mm

3. Setel Kopling

Bagi pembesut motor sport atau bebek yang sudah menganut kopling manual, ada baiknya juga lakukan penyetelan ulang.

Kopling yang selalu diremas kala motor dikendarai teryata juga bisa berubah settingannya lho.

Ini bisa terjadi lantaran kampas kopling pasti mengalami keausan sehingga jarang setelan kopling berubah. “idealnya jarak main atau free play kopling di 10-20 mm, ini menurut buku service manual” wanti Fahrul.

Angka yang dianjurkan oleh pabrikan tersebut bukan tanpa alasan sob, ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan kopling secara fungsi dan mencegah kopling selip akibat kabel di handle yang tertarik.

Nah, sebenarnya angka ini tidak menjadi patokan baku, tergantung dari ridernya juga nyamannya dimana.

Tetapi kebiasaan jari tangan berada diatas handle harus dihilangkan sob saat motor berjalan normal.

“Ini bisa mengakibatkan kopling tertarik secara tidak sengaja, jadi kampas kopling bisa cepat habis atau gosong akibat gesekan yang terus menerus” tukas doi yang punya sertifikasi khusus Wing Honda.

4. Setel Karburator dan Reset Ulang ECM

Bagi pemilik motor yang masih mengadopsi sistem pengabutan karburator, ada baiknya juga dilakukan penyetelan dan akan labih baik lakukan service kembali. Kondisi bensin yang digunakan didaerah yang terkadang kurang bagus dapat mengakibatkan karburator kotor.

“Untuk mesin standar, putaran settingannya berada di 2,5 sampai 3,5 putaran balik setelah diputar mentok ke kanan” tambahnya.

Sementara untuk injeksi, sabaiknya lakukan reset ulang ECM agar kondisi bacaan sensor kembali bersih.

Kondisi jalan, cuaca, dan berubah-ubahnya bahan bakar yang digunakan akan membuat bacaan sensor-sensor di injeksi berubah.

Reset di motor Honda mudah sob, cukup pakai kabel jumper untuk melakukan short cut Data Link Connector (DLC) yang sudah disediakan di setiap motor dan lakukan reset dengan cara putar kunci kontak ke posisi on dan lampi MIL (Malfunction Indicator Lamp) menyala lepas kabel jumper dan pasang kembali.

Reset berhasil bila MIL berkedip cepat tanpa henti. (www.motorplus-online.com)

(www.motorplus-online.com)

Penulis : Ryan Tambun
Editor :


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular