Nah Lho, Gubernur DKI Jakarta Bela Pejalan Kaki yang Mau Dikeroyok Pemotor

Senin, 17 Juli 2017 | 14:28 WIB

Video yang merekam aksi pemotor yang mau mengeroyok pejalan kaki yang melarang pemotor melewati jalur trotoar langsung dibela Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat angkat bicara terkait sebuah video viral itu.

Video dari akun Facebook Koalisi Pejalan Kaki itu memperlihatkan dua pengendara motor yang mengamuk hingga menjadi tontonan pengguna jalan.

Kepada wartawan Djarot mengatakan, pengendara motor yang berlaku demikian harus ditindak tegas.

(BACA JUGA: Kembalikan Fungsi Trotoar Untuk Pejalan Kaki)

"Kalau seperti itu, ya tindak tegas sebagai pembelajaran. Karena itu membahayakan orang lain, serta menunjukkan ego yang berlebihan dengan tidak memerhatikan orang lain, terutama pejalan kaki. Kalau seperti itu, yang kami bela ya pejalan kaki," kata Djarot kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta, Senin (17/7/2017).

Menurutunya, pemberian sanksi terhadap para pengemudi motor yang melewati trotoar lebih mudah menggunakan kamera Closed Circuit Television (CCTV) di trotoar.

Mantan Wali Kota Blitar ini menyebutkan, pengemudi motor yang melewati trotoar merupakan sebuah pelanggaran lalu lintas. Pasalnya, trotoar dibangun bagi pejalan kaki.

"Kalau ada CCTV-nya enak, itu melanggar banget. Ya kita tertibkan, kita kan punya lima tertib, salah satunya tertib lalu lintas. Kita bangun trotoar besar tujuannya untuk orang berjalan kaki, bukan untuk jalan motor," kata Djarot.

Pernyataan Djarot menyusul sebuah video yang viral di media sosial yang menayangkan aksi komunitas pejalan kaki yang diserang kata-kata kotor oleh pengendara motor di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Dalam video tersebut, tampak pengendara motor marah dengan aksi komunitas pejalan kaki yang menghadang pengendara motor yang masuk trotoar.

Diberitakan sebelumnya, beberapa anggota Koalisi Pejalan Kaki tersebut melakukan aksi pemberhentian paksa terhadap seluruh pengendara motor yang melewati trotoar yang berada di kawasan Jalan Kebon Sirih, Jakarta.

Ada beberapa pengendara motor yang menerima aksi dari Koalisi Pejalan Kaki dan menurunkan motornya dari trotoar.

Namun, ternyata ada juga dua pengendara yang bukannya merasa bersalah malah marah dan emosi saat perjalanannya di trotoar dihadang oleh Koalisi Pejalan Kaki.

Dua pengendara motor tersebut merasa tidak terima karena dihadang dan diminta untuk kembali ke jalan raya oleh Koalisi Pejalan Kaki.

Jalan raya yang macet dan tidak bisa leluasa mengendarai motornya dengan cepat menjadi alasan dua pengendara motor yang tidak diketahui namanya tersebut.

Bahkan, seorang pengendara motor yang menggunakan jaket berwarna cream tersebut berdalih bahwa dirinya yang tukang ojek harus bergerak cepat dan tidak bisa diam menunggu di jalan raya yang macet sehingga melewati trotoar.

Dua pengendara motor ini terlihat naik pitam dan juga sempat berkata-kata kasar di depan salah satu anggota Koalisi Pejalan Kaki.

Dengan tenang dan tidak terpancing emosi, anggota Koalisi Pejalan Kaki ini terus memberi imbauan untuk menggunakan jalan yang semestinya dan tidak merebut hak pejalan kaki di trotoar.

Namun, karena sudah kalap, kedua pengendara motor ini terus mengumpat dan menganggap dirinya benar.

Tak khayal, salah satu pengendara tersebut juga sempat membanting motornya.

Tak berhenti sampai di situ, kedua pengendara tersebut bahkan berani mengancam anggota Koalisi Pejalan Kaki tersebut dengan cara kekerasan.

Keributan tersebut akhirnya berhasil dilerai pengguna jalan lainnya dan meminta untuk kedua pengendara motor tersebut untuk meninggalkan lokasi kejadian yang disebut di kawasan Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Artikel ini dipublikasikan Tribunnews.com dengan judul Pengendara Motor Ngamuk Dilarang Lewat Trotoar, Djarot: Kami Bela Pejalan Kaki

Penulis :
Editor :


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular