Semua komponen di motor pasti ada masa pakainya, dan kebanyakan sudah ditentukan oleh pabrikan.
Namun, patokan perhitungan pabrikan tersebut tidak bisa menjadi tolak ukur pasti komponen tersebut akan bertahan.
Semua itu tergantung juga dari cara pakai dan perawatan sang pemilik motor terhadap tunggangannya.
Contohnya karet rumah kopling pada motor bebek atau sport.
Karet tersebut berfungsi meredam hentakan mesin secara langsung agar kerja kopling belangsung halus alias tidak menghentak.Nah, masalah muncul ketika karet ini sudah mulai rusak.
(BACA JUGA : Rumah Kopling Yamaha R25 Untuk Balap)
"Kalau deteksinya si bisa dengan ditarik koplingnya untuk motor sport, sedangkan untuk motor bebek, hentakan ketika masuk gigi menjadi lebih terasa" ucap Erwin dari Lambox's Speed di Jl. Imam Bonjol, Cikarang Barat.
Kebanyakan penyebab rusaknya karet kopling ini dari penggunaan yang kurang tepat.
Kalau dengan kopling manual, pengendara sering melepas handle kopling secara spontan dibarengi dengan bukaan gas yang tinggi.
Sama dengan tipe bebek, memasukan gigi perseneling dengan menghentak.
Tanpa disadari, perlakuan terus menerus seperti ini membuat karet kopling akan menyerah alias rusak.
Efek yang dihasilkan oleh rusaknya keret rumah kopling tersebut bukan hanya hentakan kopling yang keras yang membuat pengendara tidak nyaman.
Suara kasar disekitaran kopling pun bikin telinga tidak nyaman.
Selain itu, komponen lain pun akan menerima akibatnya sob, seperti rumah kopling itu sendiri yang akan hancur akibat hentakan yang terus menerus.
Akibat keseluruhannya sudah tau kan pasti, yup keluar uang banyak untuk membetulkannya.
Maka dari itu tindakan preventive dengan menggunakan motor secara normal dan halus akan bisa memperpanjang umur komponen tersebut. (www.motorplus-online.com)
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Ryan Tambun |
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR