Helm merupakan part terpenting dalam melindungi kepala bikers dan juga pembalap. Terlebih pembalap MotoGP yang kecepatan pacuannya mencapai 300 km/jam lebih.
Para pembalap tentu harus memiliki perlindungan ekstra dibagian kepala.
Maka dari itu hanya helm-helm dengan standarisasi tinggi yang mampu diterima di ajang MotoGP.
Helm-helm tersebut harus menjalani serangkaian tes tinggi agar dapat lulus sertifikasi tersebut.
Baca juga : Helm Indonesia yang Kena Peringatan Produsen Helm Sponsor Valentino Rossi Pernah Dipakai Presiden Jokowi
Helm-helm diuji dengan tingkat crash yang cukup tinggi. ECE menyebutkan helm dijatuhkan ke beban 10 kg dengan ketinggian 75 cm.
Strap yang tidak boleh bergeser dan lain-lain.
Hampir seluruh bagian mulai dari bagian batok alias shell atas, dagu, leher hingga strap diuji hingga menahan sekitar 40G berat badan.
Yang jelas, helm tersebut harus bisa melindungi pembalap jika mengalami kecelakaan di kecepatan tinggi.
Baca juga: Produsen Helm Sponsor Valentino Rossi Peringkatkan Produsen Helm Indonesia
Sebenarnya ada banyak standarisasi helm yang terdaftar di dunia. Ada Snell, Sharp, ECE, AUS, JIS T, DOT hingga SNI.
Namun, regulasi dari badan olahraga balap motor dunia (FIM) hanya mengakui tiga standarisasi untuk event balap sekelas MotoGP.
Menurut regulasi FIM terbaru yang dikeluarkan pada tahun 2016, hanya ada tiga standar yang diterima.
Yakni ECE untuk Eropa, JIS T untuk Jepang dan Snell untuk Amerika Serikat. Untuk Snell keluaran 2010 dan JIS T 8133:2007 hanya diperkenankan digunakan hingga akhir 2019 mendatang.
Standarisasi tersebut biasanya dikeluarkan oleh lokasi dimana helm tersebut diproduksi.
Seperti helm asal Italia AGV dan Nolan yang mengusung standar ECE. Tapi, bisa saja tergantung dimana produsen tersebut mendaftarkan standarisasinya.
Seperti Arai dan Shoei yang notabene asal Jepang, namun mengusung standarisasi Snell.
Helm-helm Indonesia juga saat ini tengah mendapatkan standarisasi tersebut agar bisa menembus pasar dunia dan juga MotoGP.
KYT saat ini sudah mengantungi standarisasi ECE 22.05 untuk beberapa tipe helm yang digunakan di ajang MotoGP dan MXGP.
“KYT sendiri memiliki dua standarisasi yakni ECE dan Snell. ECE ini untuk helm-helm yang digunakan di ajang MotoGP seperti KYT SR-Sport dan KYT Thunder Flash yang baru saja diluncurkan. Sementara KYT C5 pakai Snell, intinya adalah sebetulnya kedua standar tersebut tidak berbeda jauh,” ucap Simon Mulyadi Marketing and Communication PT Tarakusuma Indah selaku produsen KYT.
Sementara NHK dikabarkan tengah mempersiapkan untuk standarisasi Snell 2015 setelah sempat tersandung masalah beberapa waktu lalu.
“Kita sekarang sedang persiapkan untuk standarisasi Snell. Dan karena Snell untuk 2015 ini standarnya lebih tinggi, maka beberapa bagian harus diperkuat dan dipertebal. Maka dari itu mungkin bobot helm akan sedikit lebih meningkat ketimbang Snell 2010,” ucap Johannes Cokrodihardjo Direktur PT Danapersadaraya Motor Industry (DMI) selaku produsen helm NHK.
(www.motorplus-online.com)
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Uje |
Editor | : |
KOMENTAR