Kejayaannya di tahun 1988 hingga 1995 silam membuat Kevin Schwantz dinobatkan sebagai salah satu legenda MotoGP di era 500 cc.
Pria asal Amerika ini membela tim Suzuki saat itu sepanjang karirnya.
Tidak diragukan lagi loyalitas terhadap pabrikan berlogo S tersebut.
Memenangkan gelar juara dunia 1993 membuat namanya semakin dikenal.
(BACA JUGA: Legenda Suzuki Kembali Kritik Andrea Iannone Supaya Pindah Ke Balap Gokart)
Gelar juara dunia Suzuki pertama yakni pada tahun 1982 oleh pembalap Franco Uncini.
Schwantz yang lahir di Houston, Texas 19 juni 1964 sudah meraih 51 kali podium sepanjang karirnya.
Melihat persaingan balap MotoGP era 'kekinian' membuatnya ingin berkomentar.
Tidak seperti eranya dahulu yang masih didominasi oleh Yamaha dan Honda membuatnya yakin bahwa balapan sekarang membuat penggemar MotoGP lebih puas.
(BACA JUGA: Netizen Ramai-Ramai Bilang Sport 250 cc yang Pakai Ban Cacing Berbahaya)
Tim satelit yang mulai mengacak-acak barisan depan dan pabrikan Ducati yang mulai menunjukkan tajinya membuat balapan berlangsung sengit.
"Dari sisi perspektif fans, saya pikir saat ini lebih baik. Semua motor, kecuali KTM memiliki kemampuan. Smeua pembalap pun mendapat peluang untuk berada di depan," ucap Kevin Schwantz.
"Saya tidak tahu apakah Aprillia membuat kemajuan tahun ini, atau kemampuan berkendara Alex menjadi faktor. Tetapi pada kasus Ducati Alvaro Bautusta, Hector Barbera, Petrucci dan Loriz Baz. Maksud saya, semua orang berhasil berada pada posisi depan sepanjang musim. Bagi saya, ini membuat balap begitu menyenangkan," tambahnya.
Bagi Schwantz, situasi tidak bisa ditebak ini membuat hampir semua pembalap memiliki peluang bertarung di depan. Menjadi MotoGP saat ini begitu menghibur. (www.motorplus-online.com)
Penulis | : | Ryan Tambun |
Editor | : |
KOMENTAR