Selain kaki-kaki dan warna, jok motor jadi sasaran empuk penikmat modifikasi.
Busa dan kulit jok, banyak diganti dan diubah bentuk menyesuaikan tema modifikasi.
Tapi awas, buat motor yang masih dipakai harian, harus lebih cermat dalam modifikasi jok.
“Sebelum mengerjakan jok, selalu tanya keperluannya untuk kontes atau pakai harian. Kalau untuk harian, bisa tetap ekstrim tapi ada pakem-pakem yang diikuti. Terutama supaya yang duduk enggak ngompol atau basah, karena rembesan air dari dalam jok,” buka Ginanjar Rindik Utomo, bos gerai Vallen Jok.
(BACA JUGA : Unik !Kulit Ular Piton Jadi Jok Racing)
Anjar sapaan akrabnya mengatakan, rembesan air biasa muncul dari jahitan pada jok.
Pada modifikasi kulit jok ekstrim untuk keperluan kontes, kulit jok banyak dikasih pola melalui jahitan ataupun bordir.
Tentu secara tampilan akan jauh lebih menarik.
Masalahnya, jahitan itu membuat air hujan bisa tembus ke bagian busa.
Efeknya saat duduk, air akan keluar dan membasahi celana pengguna motor.
“Sampai sekarang belum ada cara buat mengatasinya. Dikasih plastik pada bagian dalam juga tidak bisa. Paling, kalau mau repot bisa dipasang cover jok anti air kalau hujan. Jadi, tidak ada air yang rembes lewat lubang jahitan,” tambah Anjar yang tokonya di Jl. Swatantra V No. 49, Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat.
Buat penggunaan harian tapi ingin tetap menggunakan pola, Anjar menyarankan pakai kulit model pres.
Pola yang dibuat dengan teknik pres tidak melubangi kulit.
Cuma, kekurangannya model pres ada didesain yang terbatas.
Tidak bisa mengikuti keinginan konsumen seutuhnya.
“Pisau presnya agak mahal. Jadi, model yang tersedia hanya garis-garis saja. Sebenarnya, main jahitan di jok harian masih bisa. Asal tidak terlalu banyak dan penempatan jahitannya benar. Jadi, jahitannya dibuat jauh dari area duduk agar yang duduk tidak terkena rembesan. Ingat saat modif jok, jangan cuma memikirkan tampilan. Tapi pikirkan juga fungsinya,” wanti Anjar.
(www.motorplus-online.com)
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Nurul |
Editor | : |
KOMENTAR