Dengan titel kejurnas, dibarengi dengan diselenggarakan di sirkuit permanen Sabaru Palangkaraya Kalimantan Tengah Minggu lalu (6/8).
Hari Minggu justru penonton bisa masuk ke dalam sirkuit, padahal ini sirkuit permanen yang seharusnya penonton tidak bisa masuk hingga ke dalam sirkuit.
Nyatanya, hampir di tiap tikungan ada penonton masuk berdiri, jongkok, duduk hingga selfie di pinggir lintasan.
Bahaya tuh, terlebih sirkuit Sabaru lebih dikenal dengan sirkuit high speed.
Pengamatan Em-Plus justru hampir 1 putaran penuh RPM tinggi.
(BACA JUGA : Perang Mesin dan Ban di Kejurnas Motorprix Kalimantan)
"Dimana kesiapan IMI setempat nih?, kami harap segera ada pembenahan dari sisi pagar penonton sampai panitia penjagaan supaya safety," bilang H Wardhani yang ditunjuk sebagai koordinator wilayak Kalimantan oleh PP IMI.
Kurangnya safety membuat H Wardhani menyarankan untuk membuat surat pernyataan, hal tersebut ditujukan kepada pimpinan lomba yang bertugas.
"Hampir tiap race selalu ada jeddah untuk mengurai penonton, makanya saya perintah untuk membuat surat pernyataan jika ada kecelakaan dengan penonton," bilangnya.
Menurut ketua IMI Kalteng sendiri untuk sirkuit Sabaru memang masih dalam tahap perbaikan, itu dikatakan ketika ditemuin Em-Plus kemarin.
"Masih banyak PR kita, paddock pun msh terlihat bangunan mentah kan. Jadi nanti bertahap kami usulkan anggaran untuk perbaikan," ungkap Andre.
Wah, semoga tahun depan sudah beres tuh.
Minimal pagar pembatas untuk safety.(www.motorplus-online.com)
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Candra |
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR