Artikel ini ditulis langsung oleh Medicka Marsah, brother pengguna Kawasaki, Medicka Marsah.
Medicka bagian dari komunitas Kokaltak, komunitas Kawasaki lawas.
Ini cerita turing yang menjadi petualangan dengan nostalgia yang kami alami.
Kami terhipnotis dan teracuni akan nikmatnya nafas panjang dari motor Kawasaki lawas.
(BACA JUGA: Kawasaki G7 Kena Konservasi Karena Langka)
Dulu, di atas motor tipe ini kami hanya menunggang tangki bersama ayah yang memegang kemudi.
Cuma bisa melihat tutup tangki bulat sambil berpegang lemah pada kemudi.
Waktu kian cepat berlalu mendewasakan kami dengan ayah yang semakin termakan usia.
Satu hal yang perlu kami kenang, motor yang menyimpan memori indah kami di masa kecil dulu.
Setelah lama mencari, ternyata motor yang kami tunggangi Kawasaki G7 Sports keluaran 1974-1976. Bodi ramping dengan tangki kecil dan panjang seakan membuka memori.
Enggak heran kalau banyak motor G7 yang kami restorasi dan jadikan koleksi.
Meski usia motor ini sudah lebih dari 40 tahun, kami masih berani untuk mengajaknya turing menjelajah keelokan negeri.
Destinasi perjalan kami kali ini wilayah Tlogowulung, Kebumen, Jawa Tengah.
Ini adalah kampung halaman ibu saya yang tentunya penuh dengan kenangan nostalgia.
Selain menikmati keindahan alam, saya yang turing bersama teman dan kakak kandung sangat menghayati perjalan.
Merasakan sensasi riding sambil membuka memori masa lalu.
Terutama mendengarkan raungan merdu mesin 2-tak G7 yang minim getaran.
Tentu ini bukanlah akhir dari perjalanan. Akan ada turing-turing lainnya untuk kami para pecinta Kawasaki G7.
Turing kali ini hanya sebuah goresan baru yang akan kami kenang dalam memori.(www.motorplus-online.com)
| Penulis | : | Motorplus |
| Editor | : |
KOMENTAR