"biasanya aku set sekitar 0,5 mm sampai 0,8 mm, kalau kurang dari itu sangat beresiko bagi mesin" tambah pria yang bergabung dengan tim grasstrack Lambox's Valencia MX SVNX Koizumi Racing Team.
Mengapa demikian? Hal tersebut bukan tanpa alasan.
Dengan piston yang terlalu keatas atau dekat dengan silinder head akan beresiko piston tertabrak silinder head kala setang piston sudah oblak atau piston dengan silinder clearance nya sudah besar atau piston oblak.
(BACA JUGA: 9 Subtitusi Piston Untuk Harian Bore-Up)
Detonasi yang terjadi bila dibiarkan bisa membuat piston pecah.
Gak hanya itu sob, mendem piston yang terlalu mepet pun juga pastinya membuat kompresi kelewat tinggi.
Kompresi yang terlalu tinggi juga gak bagus.
"motor akan hanya gesit di putaran bawah, sedangkan putaran atasnya tenaganya loyo" tutupnya.
Makanya, bila motor sobat ingin awet atau mau bikin mesin kompetisi, jangan lupa mendem pistonnya diukur ya sob.
Agar power maksimal dari mesin didapat dan endurance mesin bisa terjaga. (www.motorplus-online.com)
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR