Meski pembalap Honda lain masih kesulitan membawa RC213V, Marquez makin ngerti ritmenya.
Sebagai bukti, sejak seri Catalunya atau lima seri ke belakang Marquez selalu podium dan dua diantaranya memenangkan race.
Strategi tim teknisi Marquez juga sangat matang.
Andrea Dovizioso jadi penantang terkuat Marquez.
Konsistensi Dovi di musim ini juga wajib diperhitungkan.
Dovi jarang terlempar dari posisi 5 besar sejak awal musim.
Apalagi, performa Ducati Desmosedici GP17 semakin membaik.
Terakhir, penggunaan fairing baru diklaim memudahkan motor saat berbelok dan mempercepat akselerasi.
Hasilnya Dovi bisa menang lagi di Red Bull Ring, Austria lalu.
“Kami sangat dekat dengan juara dunia. Sekarang waktu yang tepat untuk kami memperjuangkannya. Saya terus mencoba untuk santai dan fokus. Karena setiap akhir pekan, selalu ada cerita berbeda,” papar Dovi.
Nasib berbeda justru ditunjukan Maverick Vinales.
Di awal musim, tandem Valentino Rossi tampak begitu perkasa dan berada di jalur juara dunia.
Namun, Vinales terus kesulitan sejak seri Catalunya, Spanyol beberapa waktu lalu.
Vinales seperti kehilangan kepercayaan dengan kemampuan Yamaha YZR-M1 yang ditungganginya.
“Dengan masalah yang dialami motor Yamaha sekarang, rasanya kurang bijak untuk membicarakan juara dunia,” pesimis Rossi. (www.motorplus-online.com)
Penulis | : | Indra |
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR