Menjadi pembalap Wild Card, Wahyu Widodo sempat mengancam di race Underbone 150 cc Asia Road Racing Championship 2017, Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, (12-13/8). Dirinya berhasil membukukan waktu tercepat 1 menit 51,152 detik pada race kedua, padahal persiapannya hanya tiga hari.
1. KOMPRESI.
Piston menggunakan UMA dengan diameter sama seperti standarnya. Piston tersebut punya dome yang flat, dan mendemnya sekitar 0,8 mm dalam kondisi paking terpasang. Enggak lupa, head silinder dipapas sekitar 0,5 mm. “Saat diburet, rasio kompresinya jadi 13,4 : 1. Masih aman untuk nenggak Shell V-Power yang beroktan 95,” bilang Dadang Suhendar, mekanik dari tim GCX Ultraspeed Racing Team.
2. KEM KUSTOM.
Diameter klep masih standar 22/19 mm (in/ex), namun klepnya diganti dengan kepunyaan UMA. “Kemnya dikustom, bagian in membuka di 27 derajat sebelum TMA dan menutup di 60 derajat setelah TMB, dengan tinggi bukaan kem 9,1 mm. Sementara, kem ex membuka 25 derajat sebelum TMB dan menutup di 59 derajat setelah TMA, dengan lift 9,3 mm. Didapat durasi kem in 267° dan ex 264°,” beber Dadang.
3. THROTTLE BODY & INJEKTOR.
Untuk mengail udara yang lebih banyak, Throttle Body (TB) mengandalkan keluaran SYS yang punya diameter 32 mm. “Untuk injektornya, kita pakai kepunyaan mobil. Lubang injektornya cuma ada 1 hole dan semprotannya bisa menghasilkan flow rate 280 cc/menit,” tambah pria yang ngebengkel di Jl. Kayu Manis III, Matraman, Jakarta Timur.
4. KNALPOT DAN FINAL GIR.
Untuk memperlancar saluran gas buang hasil pembakaran, dipilih knalpot keluaran Proliner. Sedangkan, untuk melahap sekitar 3,9 km Sirkuit Sentul secara cepat, rasio final girnya dibikin 15/42 mata.
(www.motorplus-online.com)
Penulis | : | Indra |
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR