Punya motor karburator mulai susah hidup di pagi hari?
Penyebabnya memang bisa banyak hal.
Namun kalau kelistrikan, pengapian dan kompresi fine-fine saja, coba cek apakah aliran bensin ke karbunya ngalir atau gak?
Terutama untuk motor yang mengaplikasi keran bensin model vakum nih.
(BACA JUGA : Atasi Karet Vakum Kurang Responsif)
Pasalnya, keran vakum ini kalau usia pakai motor sudah lumayan lama kerap muncul masalah.
Kalau enggak bikin ngadat aliran bensin, sebaliknya aliran bensin dibuat ngucur terus meski mesin lagi tidak berputar.
Oh iya, keran vakum ini hanya akan berfungsi bila terjadi kevakuman di intake manifold.
Makanya dari keran vakum ini ada dua slang.
Satu ke intake dan satu lagi ke karbu.
Kevakuman di ruang intake baru akan terjadi bila mesin berputar, yakni piston dalam langkah isap.
“Nah, problem pada keran vakum, bisa macam-macam. Bisa karena tersumbat kotoran di salurannya, atau membrannya rusak. Sehingga ketika tersedot oleh kevakuman yang terjadi di intake, katup pengalir bensin tak mau membuka. Atau sebaliknya, malah terus membuka, sehingga bensin ngalir terus-terusan ke karburator, meski mesin tidak dinyalakan. Ini ciri-cirinya karburator kerap banjir," bilang Samsul Basuri, mekanik Yamaha Kebon Jeruk.
Masih kata Samsul, kita bisa kok deteksi kondisi keran vakum bermasalah atau tidak.
Yakni dengan cara buka slang yang menuju karburator maupun intake, lalu isap pakai mulut slang yang ke intake.
“Kalau diisap bensin susah mengalir, bisa jadi ada penyumbatan kotoran. Sebaliknya bila bensin sudah ngalir tanpa slang intake diisap, bisa membran dalam keran sudah lemah,” jelasnya.
Bila masalahnya cuma mampet oleh kotoran, coba bongkar keran bensinnya, kemudian bersihkan lapisan dalamnya.
“Tapi, jika ada bensin menetes dari keran atau bensin keluar terus-terusan ini tandanya keran sudah rusak. Tidak bisa dibetulkan lagi dan harus diganti. Keran vakum ini harganya sekitar Rp 140 ribuan," tambah Sam panggilan akrabnya.
(www.motorplus-online.com)
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR