Setelah era Casey Stoner, sepertinya Andrea Dovizioso yang bisa meredam galaknya power Ducati Desmosedici GP17.
Stoner membuktikan diri dengan meraih juara dunia bersama Ducati di 2007.
Apakah 10 tahun kemudian Dovizioso bisa membuktikan diri sebagai pembalap yang mampu menjadi juara dunia?
Pembalap Octo Pramac Racing, Danilo Petrucci mengungkapkan rahasia Dovizioso di atas Ducati GP17.
“Saya agak takjub juga. Bukan karena kecepatan yang diraihnya. Tetapi konsitensinya dalam berkendara. Ducati sekarang jauh lebih baik, tetapi Dovi jauh lebih kuat. Jujur saja, dia gak lebih cepat dariku. Tetapi dia mampu menjadi yang terbaik dengan motornya di sepanjang balap. Saya terlalu banyak menghabiskan ban belakang. Saya lihat datanya. Tak ada sesuatu yang dirahasiakan kecuali cara dia berakselerasi yang sangat lembut,” ungkap Danilo.
(BACA JUGA : Dovizioso Layak Dijuluki Profesor)
Di seri ke-11 MotoGP yang berlangsung di Austria terlihat betapa cerdiknya Dovi.
Ia berhasil mempertahankan gelar di sirkuit yang sama tahun lalu karena kepintarannya menjaga performa ban.
Sepanjang balap ia tak terburu-buru untuk berada di depan.
Cukup menguntit saja.
Baru di lap 18 Dovi menyodok ke posisi pertama.
Itu pun hanya 1 lap.
Di lap ke-22 ia mulai pede untuk terus bertahan di posisi terdepan.
Catatan waktu per lapnya pun juga konsisten di angka 1 menit 25 detik. (www.motorplus-online.com)
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Hendra |
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR