Banyak orang yang senang mengaplikasi box atau bagasi tambahan pada motor.
“Pakai bagasi tambahan, tampilan motor jadi terlihat gede dan kekar,” alasan Hartono, warga Cirendeu, Tangerang Selatan. Dia pasang box bagasi pada Yamaha Byson miliknya.
Ternyata, pemakaian box tidak bisa sembarangan loh.
Ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan.
(BACA JUGA: Modal Rp 35 Ribu Suara Berisik Di Rantai Suzuki Satria F 150 Hilang
“Harus tau dulu fungsi pemasangan box tesebut. Kalau hanya sekadar gaya atau pemanis doang, biasanya tidak dipikirkan kekuatan dudukan atau braketnya. Karena jarang membawa beban,” jelas Osso Lontoh, foundernya Quantum Motori di Jl. H. Nawi Raya No. 30, Jakarta Selatan.
Pria yang gemar turing ini menambahkan, “Gue pernah ngalamin saat turing, center box di belakang kurang kuat dudukannya. Sehingga saat bawa barang, box bergetar. Itu sangat menganggu konsentrasi riding,” tuturnya.
Bahkan EM-Plus pernah saksikan dengan mata kepala sendiri, salah satu penyemplak moge yang lagi turing dari Lampung menuju pulau Jawa, box bagasinya lepas di kawasan Pasir Putih, Lampung.
Bahaya kan kalau mengenai kendaraan di belakangnya? Untungnya saat itu jalanan sudah sepi karena sudah larut malam.
Dari kasus-kasus tersebut, Osso memutuskan untuk bikin ulang tatakan box dari bahan aluminium.
Tebalnya enggak tanggung, dibikin 7 mm. Soalnya, yang demen turing bukan hanya pengendara motor besar, Bro Ossy juga memikirkan para pembesut motor cc kecil.
“Tatakan box ini diberi nama Equator AdvTech. Ada yang khusus buat KTM Adventure 1050 hingga 1290. Ada juga untuk berbagai tipe motor. Ini hanya base plate aja ya!” tukasnya. Braket box ini sudah diuji jalan jauh, tidak ada kendala seperti yang sebelumnya dialami.
Itu lah mengapa produsen box bagasi macam Givi, SHAD, Kappa dan lain sebagainya, konsen juga mendevelop braket pegangan box mereka yang aman.
Peluang ini juga banyak dilirik oleh beberapa pengrajin part variasi. Buktinya, kini banyak yang menawarkan braket untuk berbagai merek box, dengan bahan dari plat besi setebal 6 mm.
Namun sekuat apa pun braket boxnya, yang perlu sobat bikers perhatikan adalah proses pemasangan braket tersebut dan penampatan box-nya sendiri.
Usahakan cari titik terkuat di sasis belakang, untuk penempatan braket tadi. Selain itu, juga harus perhitungkan besarnya box yang dipakai, serta beban yang akan sering diangkut dalam box tersebut. Karena sangat mempengaruhi kekuatan sasis belakang.
Ente pastinya gak mau kan, sasis belakang motor kesayangan tau-tau miring karena gak kuat menahan beban? Soalnya, sudah beberapa kasus seperti ini loh! (www.motorplus-online.com)
Penulis | : | Stephen |
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR