Wah, Pabrikan Jepang Semakin Penasaran Dengan Kelas Moto2

Ryan Tambun - Kamis, 28 September 2017 | 11:39 WIB

Industri otomotif Jepang semakin tertarik meramaikan balap Moto2 di world Grand Prix.

Terbaru, pabrikan sasis asal Jepang yakni NTS akan ikut meramaikan persaingan di Moto2

NTS yang berpusat di Fukushima, Jepang ini akan mensupport tim RW Racing.

Dalam kontrak kerjasama, RW Racing akan menggunakan sasis NTS dalam tiga tahun kedepan.

(BACA JUGAKalah Top Speed, Dimas Ekky Bisa Finish Ke-4 di CEV Moto2 Jerez)

Untuk sasis di kelas Moto2 setiap tim bebas memilih sesuai keinginan.

Makanya, beberapa tahun ke belakang ada yang pakai sasis Kalex, Suter, Speed Up, Tech 3 atau KTM.

Melihat peluang ini, pabrikan sasis NTS masuk pabrikan sasis NTS akan mulai bersaing pada Moto2 2018.

Pembalapnya akan mengambil jasa Steven Odendaal dari Afrika Selatan.

(BACA JUGA : Kelebihan Sasis 2018 untuk Yamaha YZR-M1 yang Dipakai Maverick Vinales di MotoGP Misano)

Sementara tandemnya dipilih Joe Roberts dari Amerika.

NTS memang berpengalaman dalam pembuatan sasis motor sport kelas atas, industri kelautan dan medis.

NTS juga bekerja sama dengan spesialis teknik Geo Technology yang berkantor di Swiss.

Mereka akan menjadi produsen baru yang akan bersaing dengan Kalex, Speed Up, Suter, Tech3 dan KTM yang juga pendatang baru.

"Saya pikir, bersama-sama kita akan membawa paket yang bagus untuk menunjukkan apa yang mampu dilakukan NTS di kejuaraan dunia. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah berada di belakang saya," ucap Steven Odendaal dengan bangga.

NTS sebelumnya menduduki posisi ketiga di balap FIM CEV Repsol Moto2 European Championship musim lalu yang dikendarai oleh Alan Techer. (www.motorplus-online.com)

Penulis : Ryan Tambun
Editor : Hendra


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular