MOTOR Plus-online.com - Yamaha meluncurkan model bagger kedua setelah Star Venture.
Pabrikan berlogo garputala ini kasih nama motor barunya Star Eluder.
Lalu, apa itu Star Eluder? Motor ini dibangun dari Star Venture, tourer 1.845 cc rival Honda Gold Wing. Bedanya, dia lebih ”bagger”,.
Lihat sendiri desain motornya, besar dengan box khas pecinta touring di belakang.
(BACA JUGA : Wow, Ternyata Semua yang Berbau Yamaha RX King Juga 'Meracuni' Anak-anak, Ini Buktinya!)
Resep ini disinyalir sama persis dengan apa yang dilakukan Honda untuk Gold Wing yang mengkloningnya sebagai model bernama F6B.
BMW juga melakukan hal yang sama, dari K1600B jadi K1600GT.
Membawa gaya Star Venture, Eluder mendapat peranti yang sama.
Ada mode berkendara, kontrol traksi, sistem infotainment, pemanas, semuanya.
(BACA JUGA : Cara Korek Yamaha RX-King Makin Raja Di Lintasan Road Race, Enggak mahal loh..)
Mesin Eluder bisa mencapai torsi puncak 170,8 Nm untuk membawa bobot yang cukup berat, mencapai 396 kg.
Opsi paket model GT termasuk adanya kontrol navigasi, CB Radio, menambah bobot sekitar 1 kg.
Fitur standar yang sudah termasuk di dalamnya adalah sistem koneksi Bluetooth, yang berarti bahwa motor ini kompatibel dengan berbagai sistem komunikasi modern.
Mesin dengan dual-balancer-shaft dipasangkan dengan transmisi 6-percepatan yang membuat motor bisa melaju tenang.
(BACA JUGA : Honda Big Wing Cawang Sebut Model Ini Yang Paling Laris, Tipe Apa ya..._)
Mencapai 120 kpj hanya butuh putaran mesin 2.750 rpm.
Sasis kokoh, didukung dengan garpu depan 46 mm, dan suspensi monosok di belakang dengan pengaturan tekanan gas, membuat laju motor seakan melayang mantap.
ABS tentu saja jadi standar.
Sayang, motor ini hanya dijual untuk pasar Amerika Serikat dengan banderol 22.499 dollar AS (setara Rp 297 jutaan).
Sedangkan versi GT dibanderol 23.999 dollar AS (Rp 317 jutaan).
Artikel ini sudah dipublikasi oleh Kompas.com dengan judul http://otomotif.kompas.com/read/2017/09/08/164200315/moge-touring-kedua-yamaha
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR