MOTOR Plus-online.com - Banyak pemilik motor, lebih memperhatikan aki dibanding kiprok.
Padahal salah satu unsur yang bisa membuat aki cepat rusak maupun awet, adalah kiprok.
kiprok disebut sebagai rectifier regulator.
Dari definisi masing-masing kata tersebut, bisa diketahui kalau komponen ini memiliki dua fungsi kelistrikan.
(Baca juga: Lagi, Satu Pemuda Tewas Ditembak Begal Saat Cari Motor Teman yang Dicuri)
Rectifier sendiri maknanya yaitu penyearah, di mana tegangan listrik yang dihasilkan oleh mesin dengan jenis AC (alternating current), diubah menjadi DC (direct current).
Dengan itu, listrik baru bisa masuk dan disimpan ke dalam aki.
Listrik yang dihasilkan oleh spul itu listrik AC, sementara listrik yang bisa disimpan di dalam aki itu DC.
Jadi tidak mungkin dari spul langsung ke aki tanpa terlebih dahulu disearahkan melalui kiprok tersebut
(Baca juga: Waspada Kiprok Palsu Yamaha Beredar Kembali)
Regulator sendiri yaitu alat pengatur, dalam hal ini tentu terkait kelistrikan.
Jadi, ketika aki sudah penuh terisi, oleh listrik yang dihasilkan oleh putaran mesin, maka secara otomatis kiprok akan menghentikan pasokan listrik ke aki dan membuangnya ketempat lain.
Ketika sepeda motor dikendarai, tentu mesin akan terus berputar, dan selama itu juga listrik tak henti dihasilkan.
Namun aki memiliki batas waktu tertentu sampai akhirnya terisi penuh, dan tidak lagi butuh pasokan.
(Baca juga: Substitusi Kiprok Yamaha Xabre Punya NMAX Lebih Ekonomis )
Saat itu terjadi, kiprok kemudian mengatur aliran listrik, dengan mengalihkannya ke bagian sepeda motor yang lain.
Supaya tidak terjadi overcharge pada aki, yang bisa membuatnya rusak
Karena begitu pentingnya kirpok terhadap pada sepeda motor.
Diharapkan ketika sedang melakukan servis rutin atau baru mengganti aki, sebaiknya periksa tegangannya, apakah normal atau tidak.
Sehingga kondisi kiprok bisa terus terpantau, sedang rusak atau masih baik.
Artikel ini sudah dipublikasi oleh kompas.com dengan judul "Mengenali Fungsi "Kiprok" di Sepeda Motor".
KOMENTAR