MOTOR Plus-online.com - Agar perjalanan aman dan nyaman, pemilik motor kebanyakan memilih hal simpel.
Seperti menggunakan cairan anti bocor yang kerap dimasukan kedalam ban.
Cairan anti bocor berfungsi untuk menambal kebocoran saat ban melindas paku atau kawat.
Tapi, tidak banyak yang tahu kalau penggunaan cairan anti bocor juga ada efek negatifnya.
(BACA JUGA: Asyik! BAF Kasih Gratis Cicilan 2 Bulan Buat Pembeli Yamaha V-Ixion)
Refil Hidayat, Sport Segment Business PT. Michelin Indonesia, mengatakan bahwa sealant liquid amat berfungsi saat terjadi failure, misalnya saat ban tertancap paku.
Hal itu karena cairan atau gel akan membantu melapisi bagian dalam ban.
"Sehingga mengurangi bahkan menutup kebocoran.
Tapi bisa bikin massa ban tambah berat, soalnya akan berpengaruh dengan internal ban saat berputar,” ucap Refil.
(BACA JUGA: Khusus Buat Penghobi Touring, Ini 5 Hal Penting yang Harus Diketahui)
Dijelaskan, selain bobot bertambah, keseimbangan ban juga terpengaruh karena adanya cairan di bagian dalam.
Gel yang berada di dalam ruang ban ikut berputar.
“Rolling resistance bertambah, otomatis penggunaan bahan bakar juga akan bertambah,” kata Refil.
(BACA JUGA: CAOS Custom Bike Modif Honda CRF250 Rally Kental Nuansa Adventure)
Menurutnya penggunaan cairan anti bocor sah-sah saja dilakukan.
Asal, konsumen tahu kelebihan dan kekurangan yang bakal didapat ketika menggunakannya.
“Ada plus minusnya, ada sesuatu yang bisa didapat, tapi ada juga impact yang harus diterima,” tambahnya.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR