MOTOR Plus-online.com - BMW K 1600 B yang baru diluncurkan BMW Motorrad Indonesia - Maxindo Moto jadi pilihan baru buat yang pingin punya motor bongsor.
Karena berbadan bongsor, motor ini punya bobot lebih dari 300 kg.
Namun, meski berbobot ekstra motor ini dijamin enggak bikin repot dan menyusahkan saat diajak jalan.
Seperti saat parkir, ada fitur baru yang bikin motor ini bisa mundur.
Enggak perlu ditarik atau minta bantuan tukang parkir lagi kalau mau mundur sob!
(BACA JUGA : BMW R NineT Urban G/S Otomatis Mengaspal di Indonesia, Modelnya Cihuiii...)
"Ini adalah salah satu fitur terbaru di BMW K 1600 B, yang benar-benar baru," buka Joe Frans, CEO BMW Motorrad - Maxindo Moto.
Gimana caranya? Ternyata mekanisme mundurnya bukan pakai transmisi di gearbox.
"Tapi memanfaatkan dinamo starter," ungkap Erik Yohanes, dari tim BMW Motorrad Indonesia - Maxindo Moto.
Oleh karenanya kekuatannya juga terbatas, "Kalau kemiringan permukaan aspal lebih dari 7 derajat, tidak berfungsi," beber Erik.
Tapi ada beberapa syaratnya, pertama mesin dalam kondisi menyala dan transmisi netral, motor juga harus dalam kondisi berhenti total.
Pastikan tidak dalam kondisi terkopling dan standar samping dalam posisi terlipat.
(BACA JUGA : BMW K1600 B Hadir Di Indonesia, Tampilkan Gaya Bagger Tulen Bro..)
Kalau semua sudah terpenuhi, tekan tombol 'R' sampai muncul logo 'R' di panel spidometer.
"Untuk menggerakan motor berjalan mundur bukan dengan memutar gas, tapi tekan tombol starter," wanti Erik.
Nah canggih kan?
K1600 B ini adalah model terakhir yang paling terbaru berbeda dengan GT atau GTL yang sudah diluncurkan sebelumnya.
Selain bisa mundur dengan mekanisme reverser, suspensi elektronik Dynamic ESA juga jadi keunggulannya.
Kekerasan dan karakter suspensinya bisa menyesuaikan dengan kondisi jalanan dan kondisi tikungan.
BMW K 1600 B ini mengusung mesin 1.649 cc, 6 silinder segaris. Tenaganya 160 dk dan torsinya mencapai 92 kW.
Berapa harganya? dijual Rp 975 juta off the road.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR