MOTOR Plus-online.com - Jangan salah kaprah menganggap DOT sebagai kandungan bahan kimia pada minyak rem ya!
DOT kepanjangan dari Department Of Transportation.
Tentunya ini mengacu pada Department of Transportation di Amerika Serikat.
Kode DOT 3, 4 dan 5 pada minyak rem punya maksud untuk menerangkan perbedaan titik didih atau boiling point.
Misalnya DOT 3, minimal titik didihnya 205C dan DOT 4, 230 C.
(BACA JUGA: Ini Video Momen Sejarah Saat Nicky Hayden Juara Dunia Kalahkan Valentino Rossi)
DOT 5 lebih tinggi dari keduanya, bahan bakunya dari silikon yang sulit bercampur dengan air.
Tapi sekarang ada lagi minyak rem dengan kode DOT 5.1 dengan bahan glikol eter yang sama seperti DOT 3 dan DOT 4.
Oleh karena itu, minyak rem DOT 5 yang terbuat dari silikon tidak bisa dicampur dengan DOT 3, 4, atau 5.1 dengan bahan dasar glikol eter.
Minyak rem di atas DOT 3 lebih sering dipakai buat kendaraan kecepatan tinggi dan berkapasitas besar.
Namun warna minyak rem di tiap kemasan, ternyata tidak berhubungan langsung dengan kualitas.
Jadi jangan salah kaprah melihat minyak rem warna kuning itu DOT 3 dan minyak rem warna merah itu DOT 4.
Jelas ngawur Bro!
(BACA JUGA: Tepat Hari Ini, 11 Tahun Yang Lalu Lagenda MotoGP Terlahir. Siapakah Dia?)
Tapi buat kendaraan roda dua yang mesinnya masih standar, DOT 3 saja sudah cukup.
Selain harga minyak rem DOT 3 lebih murah, suhu panas saat ngerem masih bisa ditahan.
Kecuali kalau pakai kendaraan yang sering dibawa ngebut, demi menjamin keamanan, monggo DOT 4 diadopsi.
Batas waktu pemakaian minyak rem sebagai patokan, baiknya diganti setiap 20.000 km.
Tapi, jangan mentang-mentang lama jadi tenang-tenang aja.
Kalau belum waktunya sudah terlihat kurang atau warnanya berubah, sebaiknya ditambah atau ganti baru.
Paling terasa saat ditekan, tuas jadi lebih dalam.
Selain itu minyak rem yang sudah terlalu lama juga sudah cair dan mengendap pada tabung kaliper
Jangan lupa lakukan servis pada rem secara menyeluruh.
KOMENTAR