MOTOR Plus-online.com - Valentino Rossi, Marc Marquez dan Jorge Lorenzo punya kenangan buruk tentang kecelakaan.
Pembalap papan atas di MotoGP ini pernah merasakan bagaimana sakitnya dilempar dari motor dari kecepatan tinggi.
Ada beberapa momen kecelakaan paling parah yang pernah menimpa ketiganya.
Berikut beberapa insiden terparah yang pernah dialami Rossi, Marquez dan Lorenzo.
(BACA JUGA : Yamaha MotoGP Akan Pakai Test Rider Berdarah Indonesia, Enggak Salah?)
1. Valentino Rossi Mugello 2010
Kecelakaan terparah yang pernah dialami Valentino Rossi terjadi pada tahun 2010.
Insiden ini terjadi di sirkuit Mugello, Italia saat sesi Free Practice 2.
The Doctor mengalami highside hebat yang membuatnya terlempar keras dari motor.
Akibat insiden ini Rossi mengalami patah tulang kaki yang membuatnya kehilangan peluang juara dunia kala itu.
2. Valentino Rossi Aragon 2014
Insiden terjatuhnya Valentino Rossi di MotoGP seri Aragon, Spanyol tahun 2014 lalu bikin tim Yamaha ketar-ketir.
Pasalnya, The Doctor sempat tidak sadarkan diri setelah terjatuh.
Rossi terjatuh akibat melindas rumput sintetis yang ada di tepi sirkuit Aragon.
Untungnya tidak ada cedera serius yang dialami Rossi setelah dicek oleh tim medis.
3. Marc Marquez Mugello 2013
Ini jadi insiden terparah yang dirasakan Marc Marquez di arena MotoGP.
Marquez jatuh di sesi Free Practice 2 MotoGP seri Mugello dalam kecepatan yang sangat tinggi.
Dari data telemetri di motor, Marc Marquez jatuh pada kecepatan motor 337,9 km/jam.
Untungnya akibat kejadian ini Marc cuma mengalami lecet-lecet pada bagian dagu saja.
4. Jorge Lorenzo Assen 2013
Sirkuit Assen di Belanda menjadi kenangan buruk sekaligus indah untuk Jorge Lorenzo di tahun 2013.
Di sesi latihan bebas Jorge Lorenzo dilempar dari motor dalam kecepatan tinggi saat kondisi hujan.
Kejadian itu membuat tulang selangka Lorenzo patah dan dirinya langsung dibawa ke Barcelona untuk operasi.
Menariknya, Lorenzo dinyatakan sehat untuk ikut race dan berhasil finish posisi 5 ketika race.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR