MOTOR Plus-online.com - Peraturan teknis terkait rencana test yang dikurangi di musim 2018 dan musim-musim berikutnya membuat tim harus berfikir agar bisa tampil kompetitif di setiap balapan dengan spek motor yang dipersiapkan.
Untuk tim Yamaha, masalah sasis terus menghantui Valentino Rossi dan Maverick Vinales.
Kedua pembalap tersebut mengaku kesulitan dengan YZR-M1 versi 2017 atau yang paling baru.
(BACA JUGA: Simak! Kenapa Dynotest Penting Buat Motor? Ini Dia Alasannya)
Terlebih di balapan yang diguyur hujan seperti pada MotoGP Malaysia beberapa waktu lalu.
Untuk 2018, mensiasati jadwal test yang dibatasi oleh Dorna membuat Valentino Rossi menginginkan dibentuknya tim uji coba motor.
Namun, Yamaha tidak menyetujui pendapatnya.
Sementara bagi tim Eropa yakni Ducati dan KTM memiliki tim yang sangat profesional dengan pembalap yang memiliki jam terbang tinggi yakni Casey Stoner dan Michele Pirro.
Sementara KTM diperkuat oleh Mika Kallio di kelas MotoGP.
(BACA JUGA: Masih Tengil, Begini Tampang Valentino Rossi Saat Menang di Sirkuit Sentul)
Honda juga memiliki rencana membuat tim uji coba.
Sementara Aprillia dan Suzuki gagal membuat tim uji coba karena biaya yang sangat tinggi.
Biaya yang dibutuhkan yakni sekitar 1,5 sampai 2 Juta Euro atau sekitar Rp 23,6 Miliar sampai Rp 31,5 Miliar.
Nilai yang fantastis bukan.
Sebenarnya Aprilia Racing ingin memiliki tim uji coba di tahun 2017 ini dengan pembalap Eugene Laverty.
(BACA JUGA: Keren Abis! Motor Honda CB Jaman Now, Sekali Pencet Langsung Greng)
Namun, Laverty tidak sesuai dengan harapan karena dinilai terlalu lambat.
Pada seri Australia beberapa waktu lalu di sirkuit Phillip Island, Yamaha telah mendekati Michele Pirro.
Ehh sayangnya Pirro terikat kontrak Ducati sampai 2020.
"saya tidak tahu tentang ketertarikan Yamaha pada Pirro, tapi Pirro akan menjadi ide bagus, karena dia kuat"
(BACA JUGA: Cara Mengecek Denda Tilang Online, Enggak Perlu Datang ke Pengadilan!)
"jika dalam test, waktu lap tercepatnya tidak akan jauh berbeda diatas Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso.
Dia juga bisa membawa data yang bagus ke Yamaha, namun sayangnya semua itu mustahil" ucap Valentino Rossi yang dikutip dari speedweek.com.
Dengan beberapa berita tersebut, Managing Director Yamaha Factory Racing Lin Jarvis pun angkat bicara.
Menurutnya, dengan adanya peraturan terbaru, ini akan adil bagi semua pabrikan.
Pasalnya tim tes uji coba di dataran Eropa menghabiskan dana yang sangat besar.
"Ducati ingin mempertahankan peraturan saat ini, tapi kami menginginkan situasi lebih adil, karena untuk pabrikan Jepang, tim uji yang berbasis di Eropa sangat mahal, kami mengetest Suzuka dan Fukuroi dengan pembalap Jepang kami"
(BACA JUGA: Waduh! Disalahkan Gardner dan Poncharal, Kekasih Dimas Ekky Malah Bilang Begini)
"Juga uji Honda dan Suzuki terutama di Jepang. Ducati telah melakukan tes pribadi tahun ini di Mugello dan Barcelona dengan sangat sering, hal itu karena pembalap test tidak terikat oleh pembatasan pembalap kontrak.
Mereka kemudian menguji dengan ban prototype dan menyetting motornya dengan spek yang sama seperti versi balap" ucap Lin Jarvis.
Dirinya pun menambahkan bahwa sistem ujicoba yang diadopsi di GP Motegi jauh lebih fair karena tidak banyak disukai Ducati.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR