MOTOR Plus-online.com - Namanya juga mitos, boleh percaya boleh enggak.
Tapi, untuk membuktikan mitos tersebut benar atau tidak silahkan tanya langsung ke ahlinya.
Seperti mitos sering ganti merek atau tipe oli pada motor bisa bikin mesin cepat berkerak.
Wah, betul enggak tuh?
“Kalau penyebabnya hanya dari oli saja itu tidak benar. Sebab, kerak yang menumpuk di ruang bakar bukan cuma disebabkan oleh oli," ucap Ir. Prio Aripurwadi MBA. MSC, Senior Advisor Technical Engineering dari PT Federal Karyatama selaku produsen oli merek Federal Oil.
(BACA JUGA : Filter Oli Aftermarket Buat KTM Duke, Pengganti Kalau Susah Cari Filter Oli Orisinil)
"Tapi, bisa karena proses pembakaran yang kurang sempurna atau bisa juga karena bahan bakar yang digunakan kualitasnya jelek,” tambahnya
Meski begitu, Pak Prio tidak sepenuhnya membantah mitos yang tersebar ini.
Menurutnya, sering mengganti merek atau tipe oli memang tidak dianjurkan.
Hal tersebut punya efek samping yang kurang baik pada mesin.
Malah, bisa membuat mesin cepat rusak.
(BACA JUGA : Filter Oli Nissan Grand Livina Bisa di Pakai Oleh CBR250RR, Enggak Percaya? Simak Aja Nih..)
“Harus dipahami bahwa setiap penggantian oli pasti menyisakan sedikit oli lama pada bagian mesin. Kalau oli baru yang dimasukan berbeda merek atau tipe bisa saja membuat masalah. Biasanya penyebab masalah justru karena oli lama di mesin bukan dari oli baru. Jika tercampur dan menguap bisa cepat menimbulkan deposit juga seperti mitos tadi,” tambah Prio yang hobi menembak.
Nah, deposit tersebut yang bisa bikin mesin cepat rusak.
Sebab, deposit atau kerak pada mesin akan lebih mudah panas.
Dengan suhu ruang bakar yang sangat tinggi, bisa membuat deposit menjadi membara. Itu yang menyebabkan part mesin menjadi cepat rusak.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR