MOTOR Plus-online.com - Masuknya Honda CRF150L di Indonesia bikin pasar motor trail semakin bergairah.
Namun, masih ingatkah sobat dengan salah satu motor trail paling legendaris di Indonesia?
Pasti hapal betul dengan Suzuki TS 125, motor yang bisa digunakan di segala medan ini, menjadi salah satu senjata PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) untuk merebut hati bikers tanah air.
Suzuki TS 125 sendiri, selain dijual di Indonesia dijual juga di Jepang dan Amerika.
Model yang masuk ke Indonesia adalah TS 125 ER.
Mulai diproduksi dan masuk di tanah air pada tahun 1993, dan distop produksinya pada tahun 2005.
(BACA JUGA : First Ride Honda CRF150L, Tes Kelincahan Trail Honda di Jalur Tanah)
Jadi jika ditotal motor ini mampu bertahan selama 12 tahun di Indonesia .
“Mungkin para pecinta motor 2-tak era 90-an lebih kenal dengan TS 125 ER. Sebelum tipe ini diluncurkan, sebenarnya ada Suzuki TS 125 yang masih menggunakan double sok belakang. Diproduksi tahun 1976 hingga 1977,” ujar Tommy Ernawan, mantan petinggi tim marketing di PT SIS.
Dalam segi desain, TS 125 ER yang banyak dijual di Indonesia ini merupakan versi penyempurnaan dari pendahulunya.
Model ini telah mengadopsi sok depan yang lebih tinggi, dan suspensi belakang telah menggunakan model monosok.
Tidak lupa, area swing arm telah dibuat menggunakan bahan alumunium yang ringan dan kokoh.
Di sektor mesin, TS 125 ER telah dibekali dengan reed valve system atau yang lebih dikenal dengan katub buluh.
(BACA JUGA : Jangan di Copot Parts Satu Ini Dari Setang Motor, Ternyata ada Manfaatnya)
Selain itu, sistem transmisi juga sudah 6-speed yang membuat tenaga lebih merata di setiap putaran mesin.
Masalah ketangguhan tidak usah ditanya lagi, motor ini terbukti tangguh di berbagai medan.
Lihat saja aparatur negara seperti anggota TNI dan POLRI pada masa itu, rata-rata dibekali dengan motor berkasitas mesin 125 cc 2-tak ini.
“Karena lincah dan bisa digunakan diberbagai medan, motor ini jadi pilihan aparatur Negara. Pada masa itu juga sempat menjadi instruktur untuk TNI dan POLRI. Bahkan, cara mengendarai motor trail menjadi kurikulum dasar dimateri pelatihan aparat negara,” tambah Pak Tommy yang semangat menceritakan sejarah TS pada MOTOR Plus.
Isu dilarangnya produksi motor 2-tak di Indonesia, membuat SIS menghentikan produksi TS 125 ER.
(BACA JUGA : Suzuki TS 125 Mainan Lajang)
Menurut Pak Tommy, SIS sempat berencana membuat TS dengan mesin Suzuki Satria F150 yang diikuti dengan beberapa perubahan di sektor kaki-kaki dan pengereman.
Namun hingga sekarang langkah tersebut belum terwujud.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR