MOTOR Plus-online.com - Akselerasi Honda Vario Techno 125, bisa dibilang cukup untuk pemakaian harian.
Namun, ada saja rider yang merasa tarikan skubek ini kurang responsif terutama yang berbobot di atas rata-rata alias gemuk.
“Sudah coba ganti roller yang lebih ringan, tetapi dirasa masih kurang nendang,” ucap Fikri, pemilik Vario 125 lansiran 2013 asal Bekasi, Jawa Barat.
Memang secara teori, pakai roller dengan bobot yang lebih ringan dari standarnya, akan membuat roller lebih lambat terlempar pada lintasannya di rumah roller.
(Baca juga: Sadis! Video Pembalap Ini Balas Dendam Di Tengah Lintasan Saat Balap)
Efeknya, membuat bukaan V-belt bagian depan jadi lebih lambat, sehingga akselerasi motor akan lebih enteng.
Tapi, tak cukup hanya mengganti bobot roller yang lebih ringan harus pula perhatikan tekanan pada secondary sliding sheeve di pulley belakang.
“Bila tak diimbangi tekanan per CVT yang lebih keras, akan membuat V-belt lebih cepat bergerak masuk ke dalam secondary sheave. Ini bisa berdampak V-belt suka slip kala berakselarasi spontan,” terang Muhammad Muntakim, owner bengkel RI Matic Shop di Jl. Pondok Kopi Raya Blok F4 No.5, Pondok Kopi, Jakarta Timur.
Untuk mencegah hal itu, salah satunya bisa dengan mengganti per CVT dengan yang lebih keras.
(Baca juga: Tertidur Saat Naik Motor, Apa yang Kemudian Terjadi Pada Pengendara Ini?)
Nah, untuk Vario 125, bila ogah pakai per CVT aftermarket, bisa subtitusi punya saudaranya, yakni PCX 150 kode partnya 23233-K36-J00 ini.
Kelebihan per CVT PCX 150, dimensinya lebih tinggi dibanding bawaan Vario 125. Ketika EM-Plus coba ukur selisihnya, lebih tinggi punya PCX 150 sekitar 13,5 mm.
Perbedaan tinggi tersebut, berdampak tekanan per jadi lebih kuat ketika diaplikai di Vario 125.
Efeknya, akan membuat pergerakan secondary sliding sheave jadi lebih lambat dibanding pakai per CVT bawaan.
Nah, kombinasi pemakaian roller yang lebih enteng dan per CVT Vario 150 ini, akan membuat rasio bukaan belt bagian depan dan belakang berlangsung lebih enteng dari kondisi bawaan pabrik.
“Tapi ingat, per CVT-nya punya PCX 150 ya, bukan PCX 125 yang lama. Karena punya PCX 125 terlalu panjang. Efeknya kalau dipasang di Vario 125, akan bikin akselerasinya jadi enggak enak. Putaran mesin terlalu meraung di rpm atas. Sudah pernah saya jajal. Rollernya juga cukup turun 1 – 2 gram saja,” wanti Fikri yang seorang pembalap alias pemuda berbadan gelap ini, hehehe..
KOMENTAR