Pembalap Asia Ini Paling Menginspirasi Karir Balap Valentino Rossi

MOTOR Plus-online.com - Saat ini Valentino Rossi mungkin menjadi panutan sekaligus pembalap yang paling menginspirasi bagi para pembalap muda dunia.

Namun, pasti masih ada yang belum tahu nih siapa pembalap yang menjadi panutan Valentino Rossi selagi muda.

Ternyata salah satu pembalap yang paling menginspirasi karir balap Valentino Rossi adalah pembalap Asia.

Namanya Norick Abe, pembalap Jepang yang terkenal dengan julukan Norifumi.

Abe adalah pembalap kelahiran 7 September 1975 yang aktif di balap GP dunia dari tahun 1994 sampai 2004.

Sepanjang kariernya, Abe tiga kali memenangi balapan dan 17 kali naik podium.

Ketika turun balapan di GP Jepang di Suzuka dengan fasilitas wild card pada 1994, aksi Abe memukau Rossi yang saat itu masih berusia 14 tahun.

(BACA JUGA : Bos Yamaha Akhirnya Sebut Nama Calon Pengganti Valentino Rossi)

"Saya segera terpaku dengan pembalap wild card bernama Norick Abe," tulis Rossi dalam autobiografinya, What if I had never tried it. "

Abe punya penampilan khas dengan rambut lurus yang panjang, dan punya aura yang kuat yang membuat Valentino Rossi terpukau.

"Dia (Abe) membalap seperti orang gila. Dia benar-benar tak kenal takut. Saya rasa hari itu adalah balapan tercepatnya sepanjang hidupnya," tambah The Doctor.

Tidak berhenti sampai mengagumi, Rossi bahkan memakai panggilan "Rossifumi" yang terinspirasi dari julukan Norifumi milik Abe.

Itulah asal mula Valentino Rossi menggunakan nama panggilan "Rossifumi".

Gaya balap Abe memang khas, dengan riding position yang seperti melawan motor, seperti Mick Doohan namun lebih ekstrem.

Abe dikenal sebagai salah satu pembalap yang "setia" dengan Yamaha, diawali bersama tim Roberts Marlboro, d'Antin Antena 3 sampai Gauloises Fortuna.

(BACA JUGA : Jika Valentino Rossi Pensiun, Ini Yang Dikhawatirkan Penduduk Tavullia)

Oh iya, Norick Abe juga pernah bertandang ke Indonesia sebagai pembalap tamu atas undangan Yamaha Indonesia di sirkuit Park Kenjeran, Surabaya.

Saat itu ia memberikan coaching clinic bagi pembalap Indonesia serta menghadiri launching motor underbone Yamaha 125Z di tahun 2000.

Prestasi Abe di MotoGP kurang mulus pada tahun 2002, di saat regulasi mesin menjadi 4-tak setelah sebelumnya masih menggunakan mesin 2-tak.

Keadaan itu membuat Abe pindah ke World Superbike bersama Yamaha di tahun 2005, dan kembali ke Jepang untuk balap di kelas All Japan Superbike Championship.

Sayangnya pada 7 Oktober 2007, Abe meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas.

Abe bertabrakan dengan truk yang memutar balik di tempat yang sebenarnya dilarang.

Persisnya saat ia mengendarai skutik Yamaha T-Max di daerah Kawasaki, Kanagawa, Jepang.