Menakar Oli Samping Motor 2-Tak Jangan Tertipu Asap, Nih Patokannya

Arseen - Jumat, 1 Desember 2017 | 05:40 WIB
Dok.M+

MOTOR Plus-online.com - Motor 2-tak akhir-akhir ini booming lagi. Otomatis, banyak bikers yang baru bermain motor 2-tak.

Nah, banyak dari mereka yang masih bingung cara merawat motor 2-tak.

Salah satunya, menakar oli samping yang pas agar tidak merusak mesin.

Banyak bikers yang berpatokan pada asap yang keluar dari knalpot.

(Baca juga: Waduh, Penyakit Kawasaki KLX 150 Ini Sering Banget Menyerang, Apa Itu?)

Asal knalpot ngebul, berarti mesin sudah dapat pasokan oli samping yang cukup.

Padahal tidak! Bisa juga knalpot ngebul tapi oli samping tekor.

"Ada beberapa oli samping meski cuma sedikit yang masuk mesin, tapi asapnya banyak. Bisa juga ngebul berasal dari sil kruk as sebelah kanan yang bocor. Makanya, asap di knalpot jangan dijadikan patokan utama," papar Rusli Susanto, tuner bengkel Armost yang main motor 2-tak dari tahun 2002.

Menurut Wajik sapaan akrab Rusli, ada beberapa cara yang bisa dipakai untuk cek oli samping tekor atau berlebih.

(Baca juga: Mantaf Jiwa! Begini Kalau Honda Zoomer Ganti Baju Jadi Cafe Racer, Kekar dan Kinclong Abis Bro.)

Jika kondisi motor masih standar, bisa lihat dari slang oli samping yang mengarah ke karburator.

"Lihat saja dari oli yang menetes dari slang itu. Biasanya kita cek saat kondisi mesin stasioner. Di mesin standar, idealnya oli samping bakal menetes setiap 10 detik ketika stasioner. Kalau kurang atau lebih dari itu silakan atur ulang," tambah Wajik yang bengkelnya di Jl. Pondok Rajeg No. 22, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

Untuk motor yang sudah pakai sistem campur oli samping ke bensin secara manual, juga ada takarannya.

Buat mesin standar, sobat bisa campur 25 cc oli samping untuk 1 liter bensin.

Sedangkan untuk mesin yang sudah korek, Wajik menyarankan buat campur 35 cc oli samping buat 1 liter bensin.

"Intinya, kalau oli samping tekor mesin bakal terasa berat dan gampang panas. Kalau terlalu banyak bisa lihat di busi. Oli samping yang kebanyakan bikin busi basah dan tarikan mesin agak brebet," tutupnya.

Penulis : Arseen
Editor : Arseen


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular