MOTOR Plus-online.com - Usai menjuarai Moto2 tahun 2015 dan 2016, Johann Zarco (27 tahun) naik ke MotoGP musim 2017 yang baru saja usai.
Di tim Monster Tech3 ini, Zarco membuat debut impresif, terutama karena beberapa kali mengasapi pembalap tim pabrikan Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, dengan menggunakan motor seken yang setahun lebih tua dari besutan seniornya itu.
Apa yang menjadi kehebatan Zarco?
Mat Oxley, mantan road racer yang kini menjadi jurnalis motorsport coba mengungkap rahasia kehebatan pembalap Prancis, kelahiran 16 Juli 1990 ini.
“Dia memenangkan 2 gelar juara dunia Moto2 dengan teknik riding yang sehalus gelas. Dia pakai teknik itu untuk menghemat ban, sehingga memberinya keuntungan dalam melancarkan serangan di lap-lap terakhir," buka Mat.
(BACA JUGA : Johann Zarco Akan Bisa Bikin Susah Bos Tim Yamaha Tech 3)
"Nah, dia juga gunakan teknik itu di MotoGP. Dan itu memberikan banyak keuntungan karena regulasi baru Dorna yang menyeragamkan pemakaian elektronik dan ban baru yang dibawa Michelin, menuntut pembalap untuk benar-benar memperhatikan traksi, spin roda, dan umur ban,” tambahnya.
Ya, kontrol traksi motor MotoGP sekarang tidak sehebat ketika masih memakai sistem elektronik sebelumnya, yang sangat canggih dan mahal, karena jadi fokus riset dan pengembangan tim pabrikan.
Alhasil, pembalap sekarang harus pandai-pandai mengontrol putaran roda belakang (wheelspin) dengan pergelangan tangan kanannya.
Tidak seperti dulu yang mengandalkan sistem elektronik.
Selain itu, ban belakang yang dibawa Michelin ini (dibanding sebelumnya yang dibawa Bridgestone), memberikan cengkeraman yang tidak begitu kuat.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR