MOTOR Plus-online.com - Ada sebuah rencana yang digagas Dorna selaku penyelenggara MotoGP untuk menambahkan kelas motor listrik di dalam rangkaian balap Grand Prix.
Bukan sekadar rencana, bahkan kabarnya keinginan ini sudah bisa terwujud di musim balap 2019 mendatang.
Dari fenomena ini muncul sebuah pertanyaan, bagaimana kalau nantinya kelas motor listrik menjadi kelas utama menggantikan MotoGP?
Menanggapi hal itu, para bos pabrikan yang bergala di MotoGP akan merasa kecewa kalau kelas MotoGP sampai tergantikan.
"Jika akan ada kelas motor listrik, tidak apa. Tapi saya tidak ingin kehilangan suara sangar dari mesin bensin," ucap Livio Suppo saat belum mengundurkan diri dari Repsol Honda Team.
(BACA JUGA : 1 Pembalap Dipecat! Ini 24 Pembalap yang Akan Berlaga di MotoGP 2018)
"Keputusan itu akan sangat buruk buat saya. Karena saya butuh motor yang berisik," papar Paolo Ciabatti, Project Director Ducati MotoGP.
"Saya juga sangat suka dengan mesin bensin sama seperti Paolo dan Livio. Saya senang berada di MotoGP salah satunya karena bisa mendengarkan langsung suara mensin yang fantastis. Saya harap ini akan terus bertahan," sahut Pti Beirer, bos KTM Motorsport.
Yup, mayoritas petinggi pabrikan di MotoGP akan sangat menyayangkan jika suara mesin khas dari MotoGP akan hilang.
Meski begitu, Romano ALbesiano selaku Racing Manager Aprilia mulai berpikir terbuka untuk mesin listrik.
"Saya tidak berpikir kalau dalam waktu dekat atau nantinya performa mesin listrik bisa setara atau mendekati mesin bensin," ucapnya.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR